Saturday, April 4, 2015

Perlawanan Rakyat Desa Sukamanah di Tasikmalaya


 Hasil gambar untuk seikerei


Perlawanan rakyat di Tasikmalaya ini diawalai oleh adanya penolakan santri-santri Pondok Pesantren Sukamanah Singaparna pimpinan K.H Zaenal Mustafa untuk melakukan seikerei--memberikan penghormatan kepada Kaisar jepang dengan cara membungkukkan badan dalam-dalam ke arah bendera Jepang memiliki kepercayaan bahwa kaisar mereka adalah putera dewa matahari yang mereka sebut dengan Amaterasu Omikami. Bendera Hinomaru mempunyai lambang matahari, yang harus dihormati. Siapa saja yang menolak melakukannya dianggap sebagai bentuk pembangkangan dan karenaitu tentara Jepang tidak segan-segan memberi hukuman yang berat.
Kewajiban seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesai karena termasuk perbuatan syirik, yaitu menyekutukan Tuhan. Selain karena alasan itu, K.H. Zaenal Mustafa sendiri tidak tahan melihat penderitaan rakyat akibat kerja paksa (romusha).
Pada tanggal 25 Februari 1944, K.H. Zaenal Mustafa mempin para santrinya untuk melakukan perlawanan. Namun, karena kekuatannya tidak seimbang, perlawanan ini dapat ditumpas Jepang. Banyaknya Pengikut K.H Zaenal Mustafa ditangkap dan pada tanggal 25 Oktober 1944 ia bersama para pengikutnya yang tertangkap dijatuhi hukuman mati.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.