Saturday, October 10, 2015

Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia


Sejak zaman Pleistosen Bawah sudah ada jenis manusia purba yang sudah menghasilkan alat-alat hidup dan budaya. Bukti bahwa Pithecanthropus erectus menghasilkan kebudayaan Pacitan ditemukan Von Koenigswald berupa kapak perimbas atau disebut kapak Pacitan. Alat-alat kebudayaannya terbuat dari batu, tulang, kayu, dan ada yang dari tulang binatang.

Selain di Pacitan dan Ngandong, alat-alat semacam ini juga ditemukan di Sumatra, Sulawesi, Flores, dan Timor. Hallam L. Movius Jr. mengklasifikasikan perangkat Paleolitikum sebagai berikut.

1. Kapak perimbas (chopper)

Bagian yang tajam berbentuk cembung, digunakan untuk memangkas. Fungsi kapak ini untuk penetak dan pemotong. Kapak ini ditemukan di Pacitan oleh Von Koenigswald tahun 1935 yang diperkirakan pendukung Pithecanthropus erectus, kapak ini disebut juga chopper chopping tool. Kapak ini juga ditemukan di luar Nusantara, seperti di Pakistan, Myanmar, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

2. Kapak penetak

Kapak ini mirip kapak perimbas, hanya bentuknya lebih besar, digunakan untuk membelah kayu, pohon, atau bambu. Alat ini disebut chopping tool, ditemukan nyaris di seluruh wilayah Nusantara.

3. Kapak genggam

Kapak ini mempunyai bentuk mirip kapak perimbas, tetapi jauh lebih kecil. Cara pema- kaiannya dengan digenggam pada ujungnya yang lebih kecil. Hampir di seluruh Nusantara terdapat perangkat tersebut.

4. Pahat genggam

Bentuknya lebih kecil dari kapak genggam yang berfungsi untuk menggemburkan tanah dan mencari ubi-ubian. Alat ini sangat tajam.

5. Alat serpih
Hasil Budaya Manusia Purba di Indonesia
Alat serpih

Alat serpih digunakan untuk pisau, mata panah, dan perangkat pemotong. Alat serpih ini ditemukan oleh Von Koenigswald tahun 1934 di Sangiran, juga di Gua Lawa, (Sampung, Ponorogo), Cabbenge (Sulawesi Selatan), Timor, dan Roti. Alat serpih ini berukuran kecil antara 10 – 20 cm yang banyak ditemukan di gua- gua.

6. Alat-alat dari tulang

Alat ini dibuat dari tulang hewan untuk pisau, belati, dan mata tombak yang banyak ditemukan di Ngandong (Ngawi Jawa Timur).

Homo sapiens juga sudah memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari manusia purba. Bahkan jika kita melihat hasil kebudayaannya, sudah tergolong pada budaya Batu Tengah, yakni Mesolitikum. Alat mereka sudah dihaluskan sebagian dan tempat tinggal mereka berada di gua-gua sehingga meninggalkan abris sousroche dan sampah kerang kjokkenmoddinger. Tempat

tinggalnya ditemukan di pantai Sumatra Timur dan alatnya berupa kapak Sumatra, kapak pendek, serta pipisan atau batu penggiling. Adapun kjokkkenmoddinger ditemukan di Gua Sampung (Ponorogo, Jawa Timur), di Timor, di Pulau Roti, dan Bojonegoro. Alat-alat mereka selain dari batu sudah ada yang dibuat dari tulang (bone culture).

Analisis
Hubungkan antara perkembangan fisik manusia purba dengan perkembangan kebudayaannya!
Tuliskan kesimpulan pada kertas folio dan kumpulkan pada guru!

Diskusi
Diskusikan mengapa banyak ditemukan fosil manusia purba di dekat sungai!


Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X

Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia


1. Perkembangan teknologi nenek moyang bangsa Indonesia
Perkembangan perangkat dan teknologi kehidupan manusia pada masa lalu, yaitu pada masa
hidup berburu dan mengumpulkan dapat dikatakan masih sangat sederhana, nyaris semua
alat yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup masih sangat sederhana. Alat
yang dibuat sekadar dapat menolong pekerjaan mereka. Alat-alat bantu dibuat dari batu
dan tulang. Tujuan pembuatan perangkat untuk memudahkan mendapat bahan makanan
yang menjadi kebutuhan pokok.
Pada masa bercocok tanam, kebudayaan mereka berkembang pesat, hidup sudah
menetap (sedenter) dan sudah menghasilkan makanan (food producing). Peningkatan
teknologi ditandai dengan adanya peningkatan alat-alat dari batu kasar menuju batu halus,
kemudian menggunakan alat-alat dari logam. Alat-alat sebelum dihaluskan, contohnya,
kapak perimbas (bagian tajamnya berbentuk cembung), kapak penetak (ketajamannya
berbentuk liku-liku), pahat genggam (ketajamannya berbentuk terjal), dan kapak genggam
yang bagian tajamnya berbentuk meruncing. Teknologi lalu meningkat, alatnya
sudah dihaluskan seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Dengan perangkat itu, ternyata
mereka sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas dari masa sebelumnya,
yaitu bersawah, membuat rumah, bermasyarakat, dan membuat perahu bercadik.
Teknologi kapak batu pun ditinggalkan, lalu muncul yang lebih maju, yaitu
kepandaian menggunakan alat-alat dari logam sebagai bahan membuat perangkat yang memerlukan
teknik, seperti cara bivalve dan a cire perdue. Semua kapak logam dibuat mirip dengan
kapak batu. Dalam perkembangan selanjutnya, kapak logam lalu mempunyai bentuk
lain yang dinamakan kapak sepatu atau kapak corong, yaitu sebagai perangkat untuk membantu
kehidupan mereka. Namun, ada jenis perangkat logam yang tidak digunakan untuk perangkat bekerja,
misalnya, candrasa digunakan untuk perangkat upacara, begitu juga nekara dan moko. Dengan
teknologi yang semakin maju inilah masyarakat semakin mampu membuat hasil budaya
yang jauh lebih berharga untuk menciptakan perangkat yang lebih sempurna seperti di zaman
megalit itu.
Asal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia
113
2. Kebudayaan batu
Disebut kebudayaan batu sebab alatnya terbuat dari batu, yang terdiri atas zaman
Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum.
a. Kebudayaan Batu Tua (Paleolitikum)
Disebut kebudayaan Batu Tua sebab perangkat peninggalannya dari batu yang masih
kasar atau belum dihaluskan. Pendukung kebudayaan ini adalah manusia purba.
Berdasarkan daerah penemuannya, kebudayaan Batu Tua dibedakan menjadi kebudayaan
Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
1) Kebudayaan Pacitan
Disebut kebudayaan Pacitan sebab hasil budayanya terdapat di daerah Pacitan
(Pegunungan Sewu, Pantai Selatan Jawa). Alat yang ditemukan berupa chopper
(kapak penetak) atau disebut kapak genggam. Pendukung kebudayaannya adalah
Pithecanthropus erectus dan budaya batu ini disebut stone culture. Selain tempat
di atas, perangkat Paleolitikum ini juga ditemukan di Parigi (Sulawesi), Gombong (Jawa
Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatra Selatan).
Bagan pembagian perkembangan budaya pada masa praaksara
Zaman Paleolitikum

Budaya Batu
(Stone Culture)

Kehidupan Pacitan
– Chopper (kapak penetak)
Kebudayaan Ngandong
– Flakes (alat serpih)
– Chalcedon
Zaman Tembaga
Zaman Paleolitikum
Budaya Logam
(Metal Culture)



Kapak corong
Nekara
Perhiasan
Zaman Mesolitikum




Kjokkenmoddinger
Abris sous roche
Pebble
Hache courte
Zaman Neolitikum


Kapak persegi
Kapak lonjong
Zaman Megalitikum







114
Dolmen
Sarkofagus
Menhir
Waruga
Kubur batu
Arca
Punden berundak

Zaman Besi
2) Kebudayaan Ngandong
Disebut kebudayaan Ngandong sebab hasil kebudayaannya ditemukan di
Ngandong, Ngawi Jawa Timur. Di sini juga ditemukan kapak seperti di Pacitan dan
juga kapak genggam, sedangkan di Sangiran ditemukan batu flakes dan batu
chalcedon yang indah. Di Ngandong ditemukan juga perangkat dari tulang maka disebut
bone culture. Pendukung kebudayaan Ngandong adalah Homo soloensis dan Homo
wajakensis. Penghidupan mereka masih mengumpulkan makanan (food gathering).
Mereka mencari makanan dari jenis ubi-ubian dan berburu binatang.
b. Kebudayaan Batu Tengah (Mesolitikum)
Zaman Mesolitikum terjadi pada masa Holosen setelah zaman es berakhir.
Pendukung kebudayaannya adalah Homo sapiens yang adalah manusia cerdas.
Penemuannya berupa fosil manusia purba, banyak ditemukan di Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Flores.
Manusia zaman Mesolitikum hidup di gua-gua, tepi pantai, atau sungai, disebut
dalam bahasa Denmark, kjokkenmoddinger (bukit sampah = bukit kerang), yang
banyak ditemukan di pantai timur Sumatra. Penemuan alatnya adalah pebble disebut
juga kapak Sumatra), kapak pendek (hache courte), dan pipisan (batu penggiling).
Selain tempat-tempat di atas, juga terdapat abris sous roche (gua sampah) di Gua
Sampung, (Ponorogo, Jawa Timur), Pulau Timor, Pulau Roti, dan Bojonegoro (tempat
ditemukan-nya perangkat dari tulang).
c. Kebudayaan Batu Muda (Neolitikum)
Disebut kebudayaan Batu Muda (Neolitikum)
sebab semua alatnya sudah dihaluskan. Mereka
sudah meninggalkan hidup berburu dan mulai
menetap serta mulai menghasilkan makanan (food
producing). Mereka menciptakan alat-alat
kehidupan mulai dari perangkat kerajinan menenun,
periuk, membuat rumah, dan mengat ur
masyarakat. Alat yang digunakan pada masa
Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I
Gambar 6.2 Kapak persegi dan kapak lonjong
ini adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Daerah
penemuan kapak persegi di Indonesia bagian barat adalah di Lahat (Sumatra), Bogor,
Sukabumi, Karawang, Tasikmalaya, Pacitan, dan Lereng Gunung Ijen. Adapun kapak
lonjong banyak ditemukan di Indonesia bagian timur, seperti di Papua, Tanimbar,
Seram, Serawak, Kalimantan Utara, dan Minahasa.
d. Kebudayaan Batu Besar (Megalitikum)
Disebut kebudayaan Megalitikum sebab semua perangkat yang dihasilkan berupa batu
besar. Kebudayaan ini kelanjutan dari Neolitikum sebab dibawa oleh bangsa Deutero
Melayu yang datang di Nusantara. Kebudayaan ini berkembang bersama dengan
kebudayaan logam di Indonesia, yakni kebudayaan Dongson. Ada beberapa perangkat dan
bangunan yang dihasilkan pada zaman kebudayaan Megalitikum.
Asal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia
115
1) Menhir
Menhir adalah tiang tugu batu besar yang berfungsi sebagai tanda peringatan
suatu peristiwa atau sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang. Daerah
penemuannya di Sumatra Selatan dan Kalimantan.
2) Dolmen
Dolmen adalah meja batu besar yang biasanya letaknya di bawah menhir tempat
meletakkan sesaji. Daerah temuannya di Sumba, Sumatra Selatan, dan Bondowoso
(Jawa Timur).
3) Keranda (sarkofagus)
Keranda adalah peti mati yang dibuat dari batu. Bentuknya seperti lesung dan
diberi tutup dari batu. Daerah temuannya di Bali.
4) Peti kubur batu
Peti kubur batu adalah kuburan dalam tanah yang sisi-sisi, alas, dan
tutupnya diberi papan dari lempeng batu. Peti kubur batu ini banyak ditemukan di
Kuningan, Jawa Barat.
5) Punden berundak
Punden berundak adalah bangunan dari batu yang disusun bertingkat-
tingkat (berundak-undak). Fungsinya sebagai bangunan pemujaan roh nenek
moyang yang lalu menjadi bentuk awal bangunan candi. Bangunan punden
berundak adalah bangunan asli Indonesia.
6) Waruga
Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Waruga biasanya
dibuat dari batu utuh. Daerah temuannya di Sulawesi Tengah dan Utara.
7) Arca
Arca-arca megalit adalah bangunan batu besar berbentuk hewan atau
manusia yang banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah, Sumatra Selatan yang
menggambarkan sifat dinamis. Contohnya Batu Gajah, sebuah patung batu besar
dengan gambaran seorang yang sedang menunggang hewan dan sedang berburu.
Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I & Indonesian Heritage, Ancient History
Gambar 6.3 Menhir dari Bada, Sulawesi Tengah peti kubur yang ditemukan di
Kuningan, Jawa Barat kubur batu waruga.
116

Pada zaman Batu Besar dikenal kebiasaan-kebiasaan berikut.
1) Pemujaan matahari
Di Indonesia, matahari dipuja sebagai matahari, bukan sebagai dewa matahari
seperti di Jepang.
2) Pemujaan dewi kesuburan
Dapat kita lihat di candi Sukuh dan candi Ceto sebagai lambang kesuburan. Di Jawa,
pada biasanya Dewi Sri dipuja sebagai dewi kesuburan dan pelindung padi.
3) Adanya keyakinan perangkat penolak bala (tumbal)
Biasanya dengan menanam kepala kerbau di tengah bangunan atau tempat tertentu,
maka akan terlindungi dan terbebas dari marabahaya.
4) Adanya upacara ruwatan
Upacara ruwatan adalah upacara untuk mengembalikan orang atau masyarakat
kepada kedudukan yang suci seperti semula, misalnya, anak tunggal, anak kembar,
pandawa lima, dan bersih desa.
3. Kepercayaan awal masyarakat Indonesia
Sejak masa berburu dan mengumpulkan
makanan, orang memiliki anggapan bahwa hidup
tak akan berhenti, meskipun orang sudah
meninggal. Orang mati dianggap pergi ke suatu
tempat yang lebih baik dan tenang dan orang yang
ditinggalkannya masih dapat berhubungan dengan
yang berada di dunia lain. Masyarakat berburu dan
mengumpulkan diperkirakan juga mengenal
upacara penguburan sebab soal mati adalah soal
Sumber: Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia
yang besar, yaitu adanya sesuatu di luar kalkulasi
Gambar 6.4 Dolmen, wujud kebudayaan
manusia. Kesadaran adanya kekuatan gaib menjadi
Megalitikum di Nias
dasar kepercayaan mereka (animisme), ada juga
kepercayaan dinamisme, yaitu adanya benda yang dikeramatkan. Pada masa bercocok
tanam, masyarakat sudah mengenal kepercayaan gaib, yaitu kekuatan di luar kekuatan
manusia, misalnya, gunung meletus atau banjir. Mereka beranggapan adanya kekuatan
alam yang luar biasa pasti ada yang menggerakkan dan sedang murka. Mereka juga
memuja arwah manusia yang sudah meninggal. Menurut pendapat mereka, tempat roh itu
sangat tinggi, misalnya, di puncak-puncak gunung. Untuk turunnya roh nenek moyang,
mereka mendirikan bangunan batu besar (bangunan Megalitikum), dibuat dari batu yang
utuh dan dipahat dalam bentuk tertentu. Bentuk nyata dalam kepercayaan masyarakat
bercocok tanam, yaitu menyembah roh nenek moyang (animisme) dan menyembah benda
yang mempunyai kekuatan gaib (dinamisme).
Masa bercocok tanam dan perundagian sudah menghasilkan bangunan megalit seperti
menhir, dolmen, keranda, dan kubur batu. Dalam kubur batu terdapat bekal kubur, yaitu
bekal-bekal si mati selama perjalanan menuju ke tempat alam baka. Selanjutnya keluarga
Asal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia
117
yang ditinggal selalu bersesaji di dolmen (tempat pemujaan roh), di atas dolmen terdapat
menhir. Pemujaan roh nenek moyang sangat penting dalam suatu kehidupan rohani pada
masa itu.

Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X

Teori Perkembangan Manusia




Manusia mulai muncul di muka bumi sejak zaman Neozoikum, tepatnya pada kala
Holosen atau zaman Alluvium yang berkembang sejak 20.000 tahun yang lalu. Untuk
mengetahui keadaan manusia pada bermacam-macam masa dan evolusinya, kita perlu mengetahui
bagaimana dan di mana kedudukan manusia dalam alam serta hubungannya dengan benda
kebudayaan yang diperkirakan sebagai hasil budayanya.

Sistem yang dianut untuk memecahkan masalah tentang
manusia itu adalah sistem yang berdasar evolusi, yang
memperlihatkan jauh dekatnya hubungan bermacam-macam makhluk
dalam evolusi. Evolusi biologis tidak meninggalkan bukti lengkap
bagi umat manusia sekarang. Hal ini yang sekarang sering
menimbulkan perbedaan pendapat dari para ahli. Teori evolusi
biologis adalah perubahan filogenetis, jadi perubahan satu
takson menjadi takson lain, atau tetap sebagai takson lama
dengan perubahan sedikit, atau bahkan punah. Evolusi manusia
Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia
bukanlah manusia berasal dari monyet sebab monyet sekarang
Gambar 6.1 Charles Robert Darwin
memiliki spesies yang jauh dari manusia. Darwin mengemukakan
teori evolusinya, bahwa suatu takson itu tidak statis, tetapi bergerak maju melalui waktu yang lama
dan panjang, dan semua makhluk di muka bumi ini adalah berkerabat.
110

Pendapat Darwin dalam bukunya The Origin of Species, sebagai berikut.
1. Bahwa spesies yang ada sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lalu dan akhirnya
sampai sekarang.
2. Bahwa evolusi itu terjadi dalam kehidupan melalui seleksi alam sehingga tidak dapat
ditolak. Hal itu memperlihatkan bahwa spesies yang sekarang berasal dari spesies yang
lalu.
3. Antara Pithecanthropus erectus dan Homo sapiens terdapat Homo neanderthalensis
sebab jenis ini cirinya nyaris mendekati Homo sapiens.
Dalam evolusi manusia, ciri tubuhnya diwariskan dari orang tua atau nenek moyangnya.
Satuan pewarisan terkecil dinamakan gen yang terdapat pada kromosom. Gen inilah yang
mengatur ciri atau sifat yang akan diturunkan atau diwariskan kepada keturunan selanjutnya.
Mutasi adalah perubahan yang mantap dan bisa diturunkan pada gen suatu organisme.
Seleksi alam memiliki pengaruh kepada gen, itulah sebabnya evolusi selalu ada.
Evolusi manusia berakibat terjadinya perubahan sosial, budaya, bahkan bentuk
tubuh dan fungsinya. Misalnya, sebagai berikut.
1. Evolusi kepala yang berkaitan dengan evolusi muka dan otak. Evolusi ini berkaitan dengan
cara makan yang semula diambil dengan mulut berangsur-angsur berubah dan mulai
menggunakan tangan.
2. Cara bergerak tubuhnya mulai berjalan tegak.
3. Perkembangan hidup biososialnya mulai tampak.
Demikian teori perkembangan manusia di muka bumi ini. Bagaimana pendapat para ahli
tentang kehidupan awal di Indonesia? Sejarah awal keberadaan masyarakat di kepulauan
Indonesia diketahui dan didukung oleh teori imigrasi.
1. Teori Van Heine Geldern
Menurut teorinya, bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia. Pendapat ini didukung
oleh artefak-artefak (bentuk budaya) yang ditemukan di Indonesia yang mempunyai kesamaan
bentuk dengan yang ditemukan di daratan Asia.
2. Teori Prof. Muhammad Yamin
Dia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia sendiri. Hal ini
dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil tertua dengan jumlah terbanyak di daerah Indonesia.
3. Teori Prof. Dr. H. Kern
Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Campa, Kochin Cina,
dan Kampuchea. Kern juga menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia memper-
gunakan perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung
dengan adanya persamaan nama dan bahasa yang digunakan di daerah-daerah di
Indonesia (yang menjadi objek penelitian Kern adalah persamaan bahasa serta persamaan
nama hewan dan perangkat perang).
Asal-Usul Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia
111
4. Teori Prof. Dr. Kroom
Dia menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah dari daerah Cina Tengah
karena di daerah itu banyak sungai yang besar. Mereka menyebar ke wilayah
Indonesia sampai tahun 1500 SM.
5. Teori Moh. Ali
Dia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan daerah Cina Selatan,
yakni dari hulu sungai besar di Asia yang kedatangannya di Nusantara secara bergelombang.
Gelombang pertama adalah gelombang Melayu Tua (Proto Melayu 3000 SM – 1500 SM)
dengan ciri budayanya adalah Neolitikum. Mereka datang dengan jenis perahu bercadik
satu. Gelombang kedua adalah gelombang Melayu Baru (Deutero Melayu 1500 SM – 500 SM)
dengan menggunakan perahu bercadik dua.
6. Teori Dr. Brandes
Dia berpendapat bahwa bangsa yang bermukim di Kepulauan Indonesia memiliki
banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang terbentang dari sebelah utara
Formosa, sebelah barat Madagaskar, sebelah selatan tanah Jawa, dan sebelah timur
sampai ke tepi barat Amerika.
7. Teori Willem Smith
Dia meneliti asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan bahasa oleh bangsa
Indonesia. Willem Smith membagi bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipergunakannya,
yaitu bangsa berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang
berbahasa Austria. Bangsa yang berbahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang
berbahasa Austro-Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang
berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia.
8. Teori Hogen
Dia menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari
Sumatra. Bangsa ini bercampur dengan bangsa Mongol yang lalu disebut bangsa
Proto Melayu dan Deutero Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) menyebar di
wilayah sekitar Indonesia tahun 1300 SM – 1500 SM. Adapun bangsa Deutero Melayu
(Melayu Muda) menyebar di wilayah Indonesia sekitar tahun 1500 SM – 500 SM.
9. Teori Max Muller
Dia mengatakan bahwa asal bangsa Indonesia adalah daerah Asia Tenggara. Namun,
pendapat Max Muller ini tidak begitu jelas alasannya. Dia menarik kesimpulan dari para
peneliti lainnya.
10. Teori Majumdar
Sebagai seorang yang tekun dalam penelitian maka kesimpulan yang diperolehnya
adalah bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian
menyebar ke Indocina, terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. Pendapat Majumdar ini
didukung oleh penelitiannya berdasar bahasa Austria yang adalah bahasa muda
di India Timur.
112

Berdasarkan penyelidikan pada penggunaan bahasa yang digunakan di bermacam-macam kepulauan,
Kern berkesimpulan bahwa Indonesia berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasa
yang sama, yaitu bahasa Campa, dan agak ke utara, yaitu Tonkin. Mereka datang ke Indonesia
1500 SM semula ke Kampuchea dan melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka. Dari
Malaka masuk ke Sumatra, Kalimantan, dan Jawa, sedangkan yang berada di Filipina
melanjutkan perjalanan sampai di Minahasa dan daerah sekitarnya.
Diskusi
Bagaimana evolusi manusia dapat berakibat terjadinya perubahan sosial dan budaya?
Diskusikan!

Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X

Kebudayaan Logam di Indonesia



Kebudayaan logam terdiri atas kebudayaan tembaga, kebudayaan perunggu, dan
kebudayaan besi.
1. Kebudayaan tembaga
Kebudayaan logam di Indonesia disebut zaman perunggu sebab zaman tembaga tidak
dikenal di Indonesia. Kebudayaan logam di Asia Tenggara disebut kebudayaan Dongson,
nama daerah di Indocina yang penduduknya menyebar ke Nusantara pada tahun 500 SM.
2. Kebudayaan perunggu
Perunggu adalah perpaduan bahan tembaga dengan timah. Cara pembuatan alat
dari perunggu ada dua.
a. Cara bivalve, dilakukan dengan menggunakan cetakan batu yang terdiri dari dua buah
bagian, lalu diikat menjadi satu, lelehan logam dituangkan, dan tunggu hingga
beku. Setelah beku, cetakan dapat dibuka. Alat ini dapat digunakan beberapa kali.
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
105
b. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, yaitu dengan membuat model benda dari lilin,
kemudian dibungkus dengan tanah liat dan bagian atasnya diberi lubang, kemudian
dibakar sehingga lapisan lilin meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang
itu juga dituangkan lelehan logam hingga penuh. Setelah logam lelehan membeku,
model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam tinggal dirapikan.
Beberapa perangkat perunggu yang penting.
a. Nekara
Nekara adalah alat bunyi-bunyian yang
digantungkan secara mendatar dan dipukul dari
atas. Ada nekara yang ukurannya besar, dengan
tinggi 186 cm dan lebar 160 cm, yakni Nekara
Bulan Pejeng yang terdapat di Bali. Nekara yang
ukurannya kecil disebut moko, banyak ditemukan
di Alor, Nusa Tenggara Timur. Daerah temuan
nekara yang lain adalah Sumatra, Jawa, Sumbawa,
Roti, Selayar, dan Kei.
Sumber: Indonesian Heritage, Ancient History
Gambar 5.30 Moko yang ditemukan di
Pulau Alor, Nusa Tenggara
b. Kapak corong
Kapak corong adalah kapak yang bentuknya menyerupai corong. Terdapat lubang
di bagian atas dan di dalamnya digunakan untuk memasukkan tangkai kapak. Oleh
karena itu disebut kapak sepatu, fungsinya sebagai kapak biasa. Kapak corong yang
panjang disebut candrasa. Kapak corong untuk upacara dihiasi denganmacam  pola
hias. Kapak corong berukuran besar ditemukan di Makassar, Roti, Sentani (Papua),
Tuban (Jawa Timur), dan Jawa Barat.
c. Arca perunggu
Bentuknyamacam -macam, ada yang berbentuk
manusia dan satwa yang bentuknya sederhana. Patung
perunggu kecil ditemukan di daerah Bangkinang (Riau)
dan Limbangan (Bogor).
d. Perhiasan perunggu
Antara lain, gelang, cincin, dan bandul kalung yang
bisa ditemukan di seluruh Nusantara.
e. Bejana perunggu
Semacam periuk yang ditemukan di Kerinci, Sumatra.
Sumber: Indonesian Heritage, Ancient History
Gambar 5.31 Patung perunggu
dari Bangkinang, Sumatra Selatan
3. Kebudayaan besi
Setelah kebudayaan perunggu maka muncullah kebudayaan besi. Berdasarkan
penelitian, manusia praaksara menggunakan perangkat besi. Berbagai peralatan yang terbuat
dari besi, misalnya, mata kapak, pisau, sabit, dan pedang. Daerah temuannya di Tuban,
Pacitan, dan Madiun. Selain itu, ditemukan bekal kubur logam di kubur batu Wonogiri
(Jawa Tengah) dan Besuki (Jawa Timur).
106

Diskusi
Bedakan perkembangan budaya pada masa Neolitikum dan Megalitikum. Diskusikan dengan
teman kelompok dan laporkan hasilnya pada guru!
Rangkuman
1. Peradaban di Lembah Indus dan Lembah Gangga berkembang menjadi negara Pakistan
dan India
• Mohenjo Daro-Harappa didukung oleh orang-orang Dravida.
• Hindu-Buddha dikembangkan oleh orang-orang Arya.
2. Peradaban lembah Sungai Kuning
• Meyakini adanya kerajaan langit yang pemerintahannya di bumi dimiliki oleh kerajaan
dunia (Huang Ti).
• Selama ribuan tahun dikuasai oleh bermacam-macam dinasti silih berganti hingga kini berbentuk
republik.
3. Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)
Dikembangkan oleh bangsa-bangsa Sumeria, Babilonia, dan Assiria yang sudah mengenal
berbagai teknologi yang cukup maju.
4. Peradaban lembah Sungai Nil
Herodotus menyatakan bahwa Mesir adalah hadiah Sungai Nil. Berkat adanya Sungai Nil,
Mesir menjadi negara yang subur dan kaya. Peradaban Mesir sudah maju dengan mengenal
astronomi, ilmu kedokteran, dan ilmu bangunan yang canggih.
5. Peradaban Yunani Kuno
Bangsa Yunani adalah peletak dasar demokrasi dengan dibentuknya sistem polis atau
semacam negara bagian dan adanya dewan rakyat. Sistem ketatanegaraan negara Yunani
banyak ditiru oleh bangsa-bangsa modern di lalu hari.
6. Peradaban Romawi Kuno
Demokrasi yang lebih maju dikenalkan bangsa Romawi Kuno. Mereka sudah mengenal
pemilihan kepala negara oleh wakil-wakil rakyat, bukan sistem keturunan, dan membentuk
negara republik.
7. Kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah budaya yang masuk ke Nusantara yang alat-
alatnya terbuat dari batu.
8. Kebudayaan Dongson juga masuk ke Nusantara, yakni budaya logam. Nenek moyang kita
mengenalnya dan sudah menggunakan perunggu.
9. Kebudayaan India yang masuk ke Nusantara memunculkan pengaruh agama Hindu dan
agama Buddha.
10. Alat logam (perunggu) dibuat dengan dua cara, yakni cara bivalve dan a cire perdue.
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
107
Evaluasi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jelaskan kehidupan pada masa berburu dan mengumpulkan!
Jelaskan kehidupan masa purba pada masa hidup bercocok tanam!
Bagaimana kepercayaan pada awal manusia purba itu?
Jelaskan mengenai kebudayaan Bacson-Hoabinh!
Jelaskan kebudayaan Dongson!
Bagaimana cara pembuatan alat-alat dari logam?


Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X

Peradaban Awal Masyarakat di Dunia



1. Peradaban Lembah Indus dan Lembah Gangga
a. Peradaban Lembah Indus
Peradaban Lembah Indus berada di India pada masa lalu dan sekarang berada di
kawasan negara Pakistan. Kebudayaan Indus (Sindhu) berlangsung 3000 SM – 1000 SM,
wujudnya berupa kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa. Kebudayaan Indus ini
didukung oleh orang-orang Dravida yang berhidung pesek, berambut hitam dan
keriting. Kebudayaan Indus berhasil diteliti oleh seorang arkeolog Inggris, Sir John
Marshal, yang ditolong Banerji (orang India).
Dari hasil temuannya dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1) Kota Mohenjo Daro dan Harappa dibangun
berdasarkan pola kota terencana yang
modern.
2) Terdapat bangunan besar sebagai tempat
pertemuan rakyat.
3) Rumah-rumah dibuat dari batu bata.
4) Jalan-jalan dibuat lebar-lebar.
Sumber: Sedjarah Dunia
5) Saluran air dibuat sesuai perencanaan kota
Gambar 5.5 Reruntuhan kota Mohenjo Daro
modern.
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
87
6) Ditemukan bekas permandian.
7) Ditemukan perhiasan kalung emas dan perak dihias dengan permata.
8) Ditemukan senjata yang terbuat dari batu dan tembaga.
Peninggalan itu termasuk dalam
masa praaksara, namun kita temukan juga
tulisan berbentuk gambar belum beraksara
sehingga disebut piktograf. Benda kuno
yang terdapat di kota Mohenjo Daro dan
Harappa, antara lain,
1) lempeng tanah (terra cotta) yang
berbentuk persegi dan bergambar
binatang atau tumbuhan, seperti gajah,
harimau, sapi, badak, dan pohon
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.6 Arca pendeta Mohenjo Daro dan arca
beringin;
Syiwa Nataraja dari Harappa
2) adanya tembikar yang berbentuk periuk
belanga dan pecah-belah semacam piring dan cangkir;
3) perangkat perhiasan berupa kalung, gelang, dan ikat pinggang dari tembaga;
4) terdapat gambar dewa yang bertanduk, patung dewi Ibu (dewi kesuburan), dan
patung pujaan: dewa bumi, dewa langit, dewa bulan, dewa air, serta dewa api.
Mata pencahariannya adalah bercocok tanam,
yang dibuktikan dari adanya cangkul, kapak, dan
Inskripsi
patung Dewi Ibu yang dianggap lambang
Pertanian di lembah Sungai Indus subur
kesuburan. Hasil pertaniannya adalah gandum
karena sistem pengairan baik dan
sifat tanah baik pula. Endapan
dan kapas. Pada saat itu, sudah ada saluran
lumpur di Pegunungan Himalaya
irigasi untuk mencegah banjir serta untuk
membawa kesuburan.
pengairan sawah-sawah rakyat. Dalam
perdagangan terlihat adanya hubungan dengan
Sumeria di Lembah Eufrat dan Tigris, yang diperdagangkan adalah keramik dan
permata.
Kepercayaannya adalah menyembah banyak dewa (politeisme) serta segala sesuatu
yang dianggap keramat. Contohnya adalah pohon pipal dan beringin yang oleh umat
Buddha dianggap pohon suci, hewan yang dipuja adalah gajah dan buaya.
Tata kota, sanitasi, serta kebersihan dan
kesehatan dari perencanaan kota dapat
dibuktikan dengan adanya:
1) bangunan rumah dibuat tinggi berdasarkan
petunjuk kesehatan,
2) bangunan rumah dibuat seragam dari batu
Sumber: Sedjarah Dunia
bata,
Gambar 5.7 Meterai (stempel) pada peradaban
3) bangunan tidak ada yang menjorok ke
Indus ini menunjukkan jenis tulisan paku yang
digunakan saat itu
depan, dan
4) saluran air dibangun sesuai dengan syarat kesehatan.
88

Kebudayaan Indus runtuh pada tahun 1000 SM disebabkan oleh:
1) adanya musibah banjir dari Sungai Indus (Sindhu);
2) sebab diserang bangsa Arya.
b. Kebudayaan Gangga
Pendukung kebudayaan Gangga adalah orang-orang
Arya. Mereka berasal dari sekitar Laut Kaspia yang
datang memasuki India sekitar 2000 SM di daerah India
Utara. Akibat kehadiran bangsa Arya, bangsa Dravida
terdesak dan menyingkir ke India Selatan. Namun, tidak
dapat dihindari adanya percampuran budaya yang akhirnya
melahirkan hinduisme.
Bangsa Arya menjadi pendukung kebudayaan Gangga
dan menguasai daerah subur di sekitar Sungai Gangga
bahkan seluruh daerah di sekitar Lembah Indus. Mereka
menyebutnya sebagai daerah Arya Warta atau daerah
Hindustan, maknanya tanah orang Hindu. Daerahnya meliputi
sekitar Sungai Gangga, Lembah Yamuna, serta Lembah
Indus. Untuk membatasi adanya percampuran ras, maka
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.8 Trimurti, tiga dewa
diciptakanlah Kasta serta kewajiban sattie (wanita ikut
Hindu dari kebudayaan Gangga
suami di waktu upacara pembakaran mayat). Perkawinan
antarkasta menjadi salah satu penyebab seseorang dikeluarkan dari kasta. Orang Arya
berada pada kasta brahmana, ksatria, dan sedikit pada kasta waisya. Merekalah yang
menulis kitab suci Weda.
2. Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina)
Sungai Hoang Ho jika banjir warna lumpurnya kuning,
itulah sebabnya mengapa disebut Sungai Kuning. Penelitian Prof.
Davidson Black memastikan kebudayaan kuno Cina di Lembah
Sungai Hoang Ho yang pendukungnya ditemukan di Gua Chau
Kuo Tien, yakni Sinathropus pekinensis.
Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah.
a. pendukung kebudayaan lembah Hoang-Ho adalah
Sinanthropus pekinensis (manusia kera dari Cina);
b. ditemukan barang tembikar berupa cambung berkaki pejal
(ting), cambung berongga (li), dan jambangan tempat abu
suci;
c. mengenal tulisan kuno Cina, yakni tulisan gambar lambang
Sumber: Sedjarah Dunia
apa yang ditulis;
Gambar 5.9 Salinan tambo
zaman purbakala di Cina
d. ditemukan perangkat pahat, kapak pemukul, dan perangkat tulang berupa
jepitan rambut dan jarum;
e. orang Cina rajin mempelajari astronomi sehingga muncul penanggalan;
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
89
f. kepercayaannya menyembah banyak dewa, misalnya, dewa Shangti adalah dewa langit,
dewa hujan, dewa panen, dan dewa tertinggi yang diwakili Kaisar Cina.
Di Cina dikenal adanya ajaran Tao. Ajaran ini di
perkenalkan oleh Lao Tse dalam bukunya Tao-te-
Ching dan disebut taoisme (semangat keadilan
kesejahteraan yang kekal). Garis besar ajarannya adalah
a. adanya kerajaan langit dan yang menjadi rajanya
adalah Dewa Ho Tien yang menguasai langit maupun
bumi dan mengangkat kaisar Cina sebagai wakil
dewa di dunia;
Sumber: Sedjarah Dunia
b. Cina adalah kerajaan dunia, raja dunia sebagai
Gambar 5.10 Lao Tse
wakil Ho Tien (atas nama Ho Tien) yang menguasai
bumi dan bergelar Huang Ti. Seorang raja Cina wajib memiliki li (tindakan yang tepat
dan penuh keadilan).
Ahli filsafat Cina Kung Fu Tse mengajarkan kongfusionisme. Dia adalah seorang ahli
pemikir, guru, dan negarawan yang ajarannya adalah
pemerintahan dan keluarga. Menurutnya, negara yang
baik adalah jika raja menjadi raja, menteri menjadi
Inskripsi
menteri, anak menjadi anak. Mereka harus
Dalam ajaran Kung Fu Tse, pemerin-
menjalankan tugas masing-masing sehingga
tahan baik adalah
pemerintahan berjalan baik. Jika perbuatan manusia
a. raja sebagai raja (chun-chun),
disertai kebajikan (te), akan menimbulkan susunan
b. menteri sebagai menteri (chen-
chen),
teratur (li), baik masyarakat negara atau agama.
c.
diterapkan ukuran,
d. pegawai wajib ujian,
Menurut J. Toynbee, pemerintahan Cina Kuno
e. ayah sebagai ayah (fu-fu),
dimulai sejak 3000 SM, sebagai raja tertua adalah
f. anak sebagai anak (tze-tze), dan
Huang Ti yang bijaksana. Kebesaran Cina tergantung
g. pemerintahan feodal (pemerintahan
yang diikat penguasa).
pada kemampuan memanfaatkan sungai Hoang Ho
dan Sungai Yang Tse Kiang yang teorinya disebut
"Challenge and Response", yaitu hukum tantangan
dan jawaban. Berdasarkan cerita kuno, ada tiga zaman raja yakni Yi Sui Yen, Fu Shi, Shen
Nung, dan lima kaisar, yakni Huang Ti, Yao, Shun, Yin, dan Lui Tsu. Sesudah itu Cina
diperintah oleh dinasti-dinasti berikut.
a. Dinasti Shang (1766 –1122 SM)
Dinasti Shang adalah dinasti tertua sebagai penumbuh dinasti dan peletak dasar
peradaban Cina Kuno. Dinasti ini mampu membudidayakan Sungai Hoang Ho dengan
tanggul sehingga rakyat Cina hidup dengan tenang dan sejahtera dengan memanfaatkan
sungai itu. Rakyat hidup bercocok tanam dan beternak. Mereka sudah mengenal
tulisan kuno piktograf yang aksaranya disebut Honji. Mereka menyembah Dewa Shang
Ti. Mereka sudah mengenal ilmu astronomi dan menentukan penanggalan.
90

b. Dinasti Chou (1122 – 255 SM)
Dinasti Chou didirikan oleh Pangeran Wu Wang dengan pusat pemerintahan di
Provinsi Shensi. Sebagai balas jasa, kepada para penguasa diberi tanah sehingga
lahirlah sistem feodal. Peristiwa yang penting adalah munculnya ahli pemikir, seperti
Lao Tse, Kung Fu Tze, Meng Tze, dan Chung Tze.
c. Dinasti Chin (255 SM – 205 SM)
Dinasti Chin memerintah Cina mencapai
kejayaan, yakni pada masa Chin Shih Huang Ti.
Pada masa pemerintahannya, dinasti ini berhasil
menguasai Kerajaan Chou, Wei, dan Han
sehingga Cina dipersatukan di bawah
kekuasaannya.
Jasa-jasanya adalah sebagai berikut.
1) Cina dipersatukan dan diperintah oleh hanya
Sumber: Sedjarah Dunia
satu raja.
Gambar 5.11 Tembok Besar Cina dibangun
2) Feodalisme dibubarkan.
pada masa dinasti Chin
3) Dibangun Tembok Besar Cina yang
panjangnya 3.000 km, lebarnya 8 m, dan tingginya 16 m. Tembok ini berfungsi
untuk membendung serangan bangsa Syiung Nu.
4) Wilayah Cina dibagi menjadi 36 provinsi.
d. Dinasti Han (202 – 211 M)
Pendirinya adalah Liu Pang, kaisar yang terkenal
adalah Han Wu Ti. Pada masa pemerintahannya terdapat
kemajuan-kemajuan, antara lain,
1)
2)
3)
4)
meluaskan wilayah ke Korea,
ajaran Kung Fu Tze dijadikan dasar pemerintahan,
memajukan perdagangan,
orang Cina sudah dapat membuat kertas dari kulit
kayu yang disebut tsa’ilun, dan
5) agama Buddha mulai masuk Cina.
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.12 Patung naga dari
perunggu peninggalan dinasti Han
e. Dinasti Sui (589 – 618 M)
Dinasti Sui mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sui Yang Ti dengan
menundukkan dinasti Han serta menaklukan Syiung Nu, yakni suku liar dari Utara yang
selalu mengganggu Cina.
Usaha yang dilakukan, antara lain,
1) meluaskan wilayah Cina,
2) membangun istana kerajaan,
3) mengadakan ujian penyaringan untuk pegawai, dan
4) membangun saluran kaisar untuk memperlancar perdagangan.
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
91
f. Dinasti T'ang (618 – 906 M)
Masa pemerintahan dinasti T'ang adalah masa penting untuk pertumbuhan
Cina. Saat inilah mulai muncul adanya hubungan dengan Indonesia. Masa pemerintahan
yang besar adalah pada masa Tang Tai Sung. Keberhasilannya adalah
1) wilayah Cina sampai ke luar Cina, seperti Tonkin, Annam, Kampuchea, dan Persia;
2) kesenian maju pesat dengan tokoh Li Tai Po, Tu Fu, dan Weng Wei, hasilnya adalah
guci, belanga, dan jambangan;
3) sistem pemerintahan desentralisasi serta dibangunnya pagoda;
4) dikeluarkannya undang-undang yang mengatur masalah pembagian tanah.
g. Dinasti Sung (960 – 1279 M)
Dinasti Sung memerintah Cina di bawah kaisar Sung Tai Tsu. Pada masa peme-
rintahanya, ilmu pengetahuan maju pesat. Usaha-usahanya adalah
1)
2)
3)
4)
mendirikan museum;
mengekspor porselin ke Jepang, Korea, India, Persia, Afrika, dan Eropa;
menggunakan tulisan piktograf dengan gambar lambang tertentu;
pengetahuan astronomi digunakan untuk menentukan penanggalan berdasarkan
bulan dan matahari.
h. Dinasti Mongol (1279 – 1294 M)
Orang Mongol berhasil menguasai Cina
di bawah Genghis Khan yang kemudian
memusatkan ibu kota di Kambaluk (Peking).
Pada tahun 1227, Genghis Khan meninggal
digantikan Ogodai yang memperluas wilayah
Sumber: Sedjarah Dunia
ke Rusia, Hongaria, Polandia, dan Siberia. Gambar 5.13 Dua penguasa besar mongol; kiri:
Kublai Khan, kanan: Genghis Khan.
Tahun 1260, Kublai Khan menggantikan
kekuasaannya dan mendirikan pemerintahan yang lalu disebut dinasti Yuan. Pada
masa pemerintahannya, dia menyuruh utusan ke
Singasari untuk meminta pengakuan dari
Inskripsi
Kertanegara, tetapi ditolak. Akibatnya, pada tahun
Marcopolo pernah datang ke Cina dan
1293 Cina mengerahkan tentara ke Singasari untuk
dipercaya menjadi gubernur di Nanking,
menaklukannya.
kemudian menulis kisah pengalaman-
i. Dinasti Ming (1368 – 1642 M)
nya dalam buku I Mago Mundi.
Setelah berhasil mengalahkan dinasti Mongol
di Cina, Chu Yuang Chang lalu memerintah dengan menyusun persatuan Cina
kembali di bawah Dinasti Ming. Dia kemudian digantikan oleh puteranya, yakni Yung
Lo. Pada masa inilah Cina mengadakan hubungan dagang dengan Majapahit sehingga
ada hubungan yang damai antara kedua negara itu. Seni bangunan sangat maju
dengan dibangunnya pagoda. Pada masa pemerintahan Yung Lo datanglah Portugis
92

(1516), orang Belanda, dan Inggris untuk mengadakan
hubungan perdagangan. Dinasti Ming mengalami
keruntuhan disebabkan oleh serangan bangsa Manchu
yang akhirnya berkuasa di Cina.
j. Dinasti Manchu
Dinasti ini berasal dari Manchuria yang datang dan
menguasai Cina. Dinasti ini diperintah oleh kaisar yang
kurang pandai sehingga menggugah kesadaran bangsa
Cina untuk berjuang untuk bangsanya dalam Revolusi
Cina 10 Oktober 1911 yang dikenal dengan Revolusi
Wucang Day. Hasilnya, tanggal 1 Januari 1912 Cina
lahir sebagai negara republik dengan Presiden Sun Yat
Sen.
Sumber: Sedjarah Dunia dan Disney's Dunia
Pengetahuan yang Mengagumkan (Seni dari
Abad ke Abad)
Gambar 5.14 Patung-patung penjaga
kubur dari dinasti Ming
3. Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)
Peradaban Eufrat dan Tigris dikenal dengan peradaban
Mesopotamia yang sekarang ini kawasan negara Irak.
Mesopotamia berasal dari kata mesos, maknanya tengah, dan
potamos, maknanya sungai. Mesopotamia diartikan daerah di
antara dua sungai Eufrat dan tigris yang bermuara di Teluk
Persia. Jika daerah Mesopotamia dihubungkan dengan daerah
lembah Sungai Yordan, terbentuklah suatu "tanah bulan sabit
yang makmur" atau disebut The Fertile Crescent.
Musim penghujan jatuh pada bulan Oktober – April sehingga
menjadi tanah yang subur. Pendukung kebudayaan Mesopotamia
terdiri atas bangsa Sumeria, Babilonia, Assiria, dan Babilonia
Baru.
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.15 Patung Raja Gudea
dengan sikap berbeda khas
Sumeria. Pada bagian bawah
terlihat tulisan paku bangsa
Sumeria.
a. Peradaban Sumeria
Orang-orang Sumeria mendirikan kekuasaannya sekitar
tahun 3000 SM di dekat Sungai Eufrat yang berpusat di Ur.
Bentuk pemerintahannya adalah kerajaan. Rajanya bergelar
Patesi dan berkuasa mutlak. Raja merangkap kepala agama,
kepala militer, dan memegang kekuasaan ekonomi negara.
Mata pencahariannya bercocok tanam. Bangsa Sumeria
mengikat hubungan dagang dengan bangsa Akadia yang
banyak menghasilkan kayu dan batu sebagai bahan bangunan.
Untuk memperlancar perdagangan dibuat jalan kafilah, yakni
jalan dagang yang menghubungkan antara Sumeria – Akadia
melalui Teluk Persia dengan pantai timur Laut Tengah.
Sistem kepercayaan orang Sumeria adalah menyembah
dewa Anu sebagai dewa langit, dewa Enlili sebagai dewa
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.16 Hiasan pegangan
harpa yang ditemukan di
reruntuhan kota Ur, Sumeria.
93
bumi, dan dewa Ea sebagai dewa air. Orang
Sumeria mengenal huruf paku yang terdiri dari
Inskripsi
350 tanda. Hasil sastranya berupa wiracarita
Tiga dewa Anu, Enlil, dan Ea adalah
kepahlawanan Gilgames. Mereka dapat membuat
Trimurti seperti di India.
rumah dan mengenal almanak, mengenal astronomi
untuk menghitung waktu, mengenal irigasi, mengenal bajak, serta lingkaran 360o.
Keruntuhan Sumeria sekitar tahun 2500 SM disebabkan serangan bangsa Akadia di
bawah Raja Sargon.
b. Peradaban Babilonia Kuno
Babilonia letaknya di lembah Sungai Eufrat yang
berdiri sekitar tahun 2000 SM dengan ibu kotanya Babilonia
dan berbentuk kerajaan. Kekuasaan raja absolut, baik
sebagai kepala negara dan kepala agama atau sebagai
kepala perekonomian. Babilonia Kuno mencapai puncak
kejayaan pada masa Raja Hammurabi yang mengeluarkan
Kitab Hammurabi sebagai undang-undang tertulis yang
pertama. Isinya 4.000 baris tentang masalah pendidikan,
masalah hak milik, masalah keluarga, masalah tentara,
masalah perkawinan, dan masalah utang piutang.
Kitab ini ditempatkan di pinggir jalan berupa batu
yang tingginya 2 m. Undang-Undang yang memuat hukum
Sumber: Sedjarah Dunia
pidana bersifat pembalasan sesuai dengan pelanggaran
Gambar 5.17 Relief Raja
hukuman seimbang. Tujuan Kitab Hammurabi adalah
Hammurabi menghadap dewa
agar tidak terjadi tindakan sewenang-wenang para pejabat
matahari
negara. Hukuman untuk para bangsawan diperberat.
Teknologi kemiliteran sudah menggunakan kereta perang, pasukan menggunakan
helm tembaga, pasukan penggempur dilengkapi lembing, kapak, dan pedang.
Hasil budaya berupa Undang-Undang Hammurabi, mengenal astronomi, mengenal
astrologi, mengklasifikasikan satwa dan tumbuhan, menggunakan bilangan 60 sebagai
hitungan dasar, ditemukannya bangunan berbentuk menara (ziggurat), serta adanya
surat perjanjian yang mengatur transaksi perdagangan.
Kepercayaannya adalah menyembah banyak dewa. Dewa Marduk dianggap
sebagai dewa tertinggi dan dewa penyelamat. Dewa Enlil dipuja sebagai dewa bumi dan
dewa kiamat serta penguasa air yang berkedudukan sebagai dewa pemelihara
(Wisnu) di bawah dewa Marduk.
c. Peradaban Assiria
Bangsa Assiria tinggal di lembah Eufrat dan Tigris, beribu kota Nineveh (900 SM).
Bangsa ini termasuk suka berkelana dan dikenal sebagai bangsa penggembala ternak.
Bangsa ini mempunyai sifat yang kejam dan suka membunuh. Negara yang didirikan
berbentuk kerajaan di mana raja berkuasa mutlak. Bangsa ini suka perang sehingga
94

banyak musuhnya. Raja yang terkenal adalah
Ashurbanipal yang pada tahun 650 SM berhasil
menguasai Mesir. Untuk itulah bangsa Media, Persia,
dan Khaldea bersatu mengalahkan Assiria (612 SM).
Semua rakyatnya dibunuh, kota Nineveh dibakar sehingga
berakhirlah kekejaman Assiria.
Pertanian orang Assiria banyak menghasilkan
gandum, anggur, sayur mayur, dan perdagangan dianggap
rendah. Kepercayaannya menyembah banyak dewa. Dewa
Assur sebagai dewa matahari adalah dewa yang tertinggi
Sumber: Sedjarah Dunia
dan dilambangkan dengan roda, dewa ini sebagai
Gambar 5.18 Gapura istana raja
bangsa Assiria
pelindung raja. Mereka percaya roh orang meninggal
akan hidup terus tetap dijaga, meskipun jasadnya sudah meninggal. Oleh sebab itu,
orang mati diberi pakaian. Hasil budayanya bersifat heroisme yang mencerminkan
suasana kepahlawanan. Kemahiran meramal (astrologi) dimiliki bangsa ini dan
kemampuan astronomi sudah tinggi, yakni menghitung waktu setahun 3651⁄4 hari.
d. Peradaban Babilonia Baru
Babilonia bangkit kembali dan dikenal sebagai
Babilonia Baru tahun 612 SM, pendukungnya bangsa
Khaldea dengan raja yang terkenal adalah Nebukadnezar.
Dia menyerbu Yerusalem dan memboyong semua orang
Yahudi sebagai budak Babilonia, ini yang disebut masa
pembuangan Babil.
Kepercayaan orang Babilonia Baru adalah
menyembah banyak dewa, seperti dewa Saturnus,
dewa Mars, dewa Venus, dan Pluto. Peninggalan seni
budayanya adalah Taman Bergantung, yakni taman di atas
Sumber: Sedjarah Dunia
bukit dilengkapi dengan tumbuhan dan fauna, menara Babil
Gambar 5.19 Lukisan yang
yang menambah keindahan kota sebagai mercu suar untuk menggambarkan Babilonia dalam
pemerintahan Nebukadnezar
pedagang yang menuju kota Babil, dan Jembatan Raja
yang menghubungkan kota Babil dengan Taman Bergantung. Mereka juga sudah
mengenal astronomi, penanggalan dan nama-nama planet. Selain itu, mereka mempunyai ilmu
matematika untuk menghitung keliling dan luas lingkaran dengan 360o serta menghitung
waktu satu minggu ada 7 hari, satu hari ada 24 jam, dan tiap jam ada 60 menit. Bangsa
Babilonia runtuh disebabkan oleh serangan bangsa Media dan Persia tahun 530 SM.
4. Peradaban lembah Sungai Nil (peradaban Mesir Kuno)
Mesir adalah negara yang dilalui Sungai Nil yang bermata air di Danau Albert di
wilayah Negara Uganda. Ahli sejarah Yunani Herodotus mengatakan bahwa "Mesir
adalah hadiah Sungai Nil". Peradaban Mesir Kuno adalah peradaban tertua di dunia,
diketahui dari penemuan batu Rosetta yang berhasil dibaca oleh sarjana Prancis, Champollion
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
95
pada 1822. Tulisan bangsa Mesir Kuno adalah hieroglif (tulisan gambar). Tulisan itu
kemudian disederhanakan menjadi hieratik dan akhirnya menjadi demotik, menulisnya di
daun papirus dengan pena dari jerami.
Peradaban spiritual berupa pemakaman mayat dengan cara mendudukan mayat dalam
kubur dan dibalsem (mumi) agar tetap utuh, proses ini disebut hoeker bestafung. Orang
Mesir percaya orang mati hidup terus jiwanya maka jasadnya wajib tetap utuh sehingga
jasadnya perlu diawetkan (mumi).
Susunan masyarakat Mesir sebagai berikut.
a. Raja (firaun) dan keluarganya
b. Pedagang /pengusaha
c. Kaum buruh
d. Para bangsawan
e. Petani
f. Para budak
Semua budak wajib melayani golongan di atasnya sehingga sangat menderita. Mata
pencaharian penduduk Mesir adalah bercocok tanam menghasilkan gandum dan kapas
serta berdagang. Orang Mesir menyembah banyak dewa. Dewa Ra/Re adalah dewa
matahari dan tertinggi sebagai sumber
kehidupan. Dewa Osiris adalah dewa
peradilan di alam baka yang dianggap dewa
Inskripsi
air dan dewa tanah. Dewa Isis adalah dewa
Mumi yakni mayat manusia yang diawetkan dan
disimpan. Tempat menyimpan mayat Firaun adalah
angin yang berdiam di Sungai Nil. Orang
piramida. Piramida yang berbentuk tugu kerucut
Mesir percaya pada hewan keramat
dinamakan Mastaba, tingginya 137 m, terdapat di
seperti burung Elang sebagai penghubung
Gizeh, dibangun oleh Raja Cheops, terdiri dari susunan
batu sebanyak 2.000.000 buah. Untuk tempat memuja
manusia dengan dewa matahari. Lembu
Dewa Re dibangun tugu obelisk, yakni tugu batu besar
dianggap sebagai hewan penyangga
berbentuk segitiga. Di depan kompleks piramid
dunia. Hewan-hewan yang hidup di sungai
ditempatkan patung sphinx, yakni patung singa
berkepala manusia sebagai penjaga makam raja Mesir.
Nil dianggap membawa kesuburan.
Kerajaan Mesir berhasil dipersatukan oleh
Firaun Menes sehingga dia dilambangkan
sebagai raja bermahkota kembar (Nesutbitti).
Sistem kalender Mesir kuno ada 12 bulan, antara tahun bulan dan matahari selisih lima
hari. Mesir memperdagangkan gandum, keramik, dan kapas. Pusat perdagangan di Thebe,
Memphis, dan Al Amarna.
Raja Mesir dianggap dewa oleh rakyatnya. Rajanya
bergelar Firaun dan ibu kota kerajaannya di Memphis.
Pemerintahan Mesir kuno dibagi menjadi tiga.
a. Mesir Kuno (3400 SM – 2160 SM)
Raja Mesir Kuno adalah Menes yang berhasil
menyatukan Mesir dari perang saudara sehingga Mesir
dianggap mulai aman.
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.20 Piramida dan sphinx
96

b. Mesir Pertengahan (2160 SM – 1788 SM)
Ibu kota Mesir pada masa ini di Thebe, rajanya
bernama Sesotris III. Dia berhasil mempersatukan
Mesir kembali dari perang saudara. Dia berusaha
memperluas wilayah ke Palestina dan Sudan.
Setelah diganti Menemhet III, Kerajaan Mesir
semakin maju pertaniannya. Mereka sudah
mengenal teknologi mengeringkan rawa untuk lahan
pertanian. Mesir Pertengahan mundur karena
serangan Hykos yang gemar berperang.
c. Mesir Baru (1500 SM – 1100 SM)
Sumber: Disney's Dunia Pengetahuan yang
Mengagumkan (Dari Gua sampai Gedung Pencakar
Langit)
Dengan pengalaman serangan Hykos dari Asia,
Gambar 5.21 Ukiran hieroglif pada pilar
rakyat Mesir sadar dan bangkit di bawah Raja
Ahmosis I dan mengusir Hykos dari Mesir sehingga berdirilah Mesir Baru yang kuat
dan berlangsung sampai tahun 1100 SM. Rakyat Mesir diajak menyembah Dewa
Amon dan oleh Raja Thutmosis III dibangun rumah dewa Amon Re di kota Karnak dan
Luxor. Setelah diganti oleh Raja Amenhotep IV, rakyat Mesir mulai menganut
monoteisme, yakni hanya menyembah dewa Amon yang digambarkan sebagai bulatan
Matahari dianggap universal.
Konsep dan Aktualita
Hasil budaya Mesir
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Mengenal astronomi.
Mengenal ilmu kedokteran.
Membangun piramida.
Adanya kuil Luxor dan Karnak.
Adanya tugu obelisk dan patung sphinx.
Adanya mumi para raja Mesir, yakni mayat yang diawetkan.
Keruntuhan Mesir disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
Serangan bangsa Assiria pada tahun 672 SM.
Serangan dari Persia.
Diserang Macedonia di bawah Iskandar Zulkarnaen.
Jatuh ke tangan Romawi di bawah Oktavianus.
Dikuasai oleh Inggris.
5. Peradaban Yunani Kuno (Sparta dan Athena)
Sebelum membicarakan kebudayaan Yunani, secara singkat kita akan membicarakan
kebudayaan Kreta. Bangsa Kreta ini masih termasuk ras Indo-Jerman. Orang yang
menyelidiki kebudayaan Kreta adalah Dr. Arthur Evans. Dia berkesimpulan bahwa:
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
97
a kebudayaan Kreta berlangsung sekitar 3000 SM;
b. bangsa Kreta membuat makam berbentuk bulat;
c. terdapat peninggalan berupa jambangan (vas) dari batu yang indah, bekas istana di
Knosus, dan Labyrinth (tembok berkelok untuk pertahanan).
Kebudayaan Kreta berakhir sekitar tahun 1250 SM, mereka terdesak dan akhirnya
menyebar ke Palestina (disebut orang Philistin). Sebagai penguasa baru di Kreta adalah
orang Yunani yang menjadi pangkal kebudayaan Eropa.
Daerah Yunani letaknya di bagian selatan Semenanjung Balkan yang merupakan
kumpulan pulau-pulau di sekitar Laut Eonea, Laut Tengah, dan Laut Aegea. Daerah
Yunani di bagian selatan beriklim panas dan sejuk di musim dingin. Wilayah utara beriklim
dingin dan bersalju di musim dingin. Daerahnya tandus sehingga penduduknya hidup
secara berkoloni, selalu datang dari satu daerah ke daerah lain.
Daerah Yunani Utara dan Yunani Tengah dihubungkan oleh pegunungan, sedangkan
Yunani Tengah dengan Yunani Selatan dihubungkan dengan Tanah Genting Chorento.
Nenek moyang bangsa Yunani termasuk bangsa Indo-Jerman yang mulai masuk ke Yunani
sekitar 1100 SM, sebagai penduduk aslinya adalah bangsa Yonia.
Bangsa Yunani terpecah menjadi tiga golongan, yakni
a. bangsa Doria, diam di Jazirah Peloponesos, ibu kotanya Sparta;
b. bangsa Yonia, diam di Jazirah Attica dengan ibu kota di Athena;
c. bangsa Aeolia, diam di Yunani Utara dengan ibu kota Olympia dan Delphi.
Meskipun terdiri atas berbagai suku bangsa yang tersebar, namun bangsa Yunani
dapat dipersatukan oleh:
a.
b.
c.
d.
adanya kesatuan bahasa, yakni bahasa Yunani;
sama-sama memuja dewa Zeus sebagai dewa tertinggi Yunani;
adanya olimpiade (pekan olahraga) setiap empat tahun sekali untuk menghormati Zeus;
setiap orang Yunani mengenal cerita kepahlawanan hasil karya Homeros, yakni Ilias
dan Odisea;
e. kesatuan upacara nujum yang terkenal di Delphi.
Bangsa Yunani Kuno terpecah-pecah dan mendiami kota-kota merdeka yang memiliki
pemerintahan sendiri (merdeka). Negara kota ini dikelilingi oleh tembok sebagai pertahanan.
Pusat pemerintahan yang paling berkembang adalah Polis Sparta dan Athena.
Setiap polis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Otonomi, yaitu mempunyai hukum sendiri.
b. Swasembada (autarki), yakni mandiri di bidang ekonomi.
c. Kemerdekaan politik.
Polis Sparta digariskan oleh Lycurgus sekitar 900 SM yang bersifat otokratis
militerisme. Badan legislatifnya disebut Eklesia. Masyarakat Sparta terdiri atas:
a. golongan penguasa, dipegang suku Doria;
b. golongan budak dan masyarakat bawah.
98

Suku Laconia dan suku Massina disebut Periciken, (peri maknanya mengelilingi, ciken
artinya mereka). Jadi, mereka yang berdiam mengelilingi suku Doria. Sistem pemerintahan
Sparta menurut Lycurgus adalah
a. pemerintahan dipegang oleh dua raja;
b. Eklesia (dewan rakyat) bertugas menentukan perang, menyetujui rencana undang-
undang dan memilih anggota Dewan Ephoroi;
c. Dewan Ephoroi beranggotakan lima orang yang bertugas sebagai dewan pengawas,
mengadili raja, dan menolong pemerintahan jika raja berperang;
d. Gerusia (Dewan Tua-Tua) sebagai penasihat raja;
e. Rakyat Sparta dibagi atas dua golongan, yaitu bangsa Doria sebagai kelas satu, dan
golongan militer sebagai golongan istimewa.
Polis Athena digariskan oleh Solon tahun 600 SM,
bersifat oligarki demokratis (pemerintahan yang dipegang
bangsawan). Untuk membina demokrasi, Clistenes mencipta-
kan sistem "ostracisme" atau sistem pecahan periuk, yakni
jika rakyat mengumpulkan pecahan periuk 1/5 jumlah
penduduk maka seorang raja dinyatakan tirani dan dibuang
ke hutan selama lima tahun. Jika sudah dapat mengubah
sikapnya, dia dapat dikembalikan sebagai raja di Athena. Di
Athena tidak ada kasta, semua rakyat sama haknya.
Pada tahun 594 SM, Solon membuat UUD yang isinya:
a. rakyat dibagi menjadi empat tingkat (golongan kaya,
agak kaya, tidak terlalu miskin, dan miskin);
b. semua laki-laki yang berumur dapat menjadi anggota
Eklesia;
c. larangan perbudakan, ekspor gandum, dan pembatasan
hak milik tanah.
Susunan pemerintahan Athena sebagai berikut.
a. Kepala pemerintahan disebut archon (raja
ada sembilan orang).
b. Boule (badan mirip dengan parlemen),
tugasnya menentukan seorang menjadi archon,
meminta tanggung jawab archon, dan
menghukum archon yang bersalah.
c. Badan peradilan dipegang oleh Aeropagus
yang mengadili perbuatan yang bertalian
dengan pengkhianatan negara dan Haliaea
yang mengadili perkara perdata dan pidana
yang sudah ditetapkan.
Sumber: Disney's Dunia Pengetahuan yang
Mengagumkan (Seni dari Abad ke Abad)
Gambar 5.22 Akropolis, benteng
kota Athena dengan kuil Parthenon
pada puncaknya.
Sumber: Disney's Dunia Pengetahuan yang Mengagumkan
(Seni dari Abad ke Abad)
Gambar 5.23 Hiasan dinding pada Parthenon
menunjukkan pola kehidupan masyarakat Yunani
pada masa itu
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
99
Athena semakin maju dan menjadi penguasa seluruh Yunani, kecuali daerah Sparta.
Dengan adanya Ostraca, kehidupan bernegara semakin tinggi, kesadaran pemimpin untuk
mengabdikan diri semakin besar, dan rakyat ikut serta dalam pembelaan negara. Yunani,
khususnya Athena, mencapai kejayaannya pada masa Pericles di mana nyaris seluruh
Yunani di bawah Athena. Perdagangan maju meliputi gandum, anggur, minyak Zaitun,
kayu, tembaga, emas, dan perak semua menjadi ekspor negara. Kemajuan lain adalah
membangun kuil Parthenon di bukit Acropolis, hak pilih diperluas, Boule wajib bersidang
empat kali dalam sebulan, dan munculnya ketetapan bahwa sebelum suatu undang-undang
berlaku wajib dibahas dahulu.
Konsep dan Aktualita
Perang Yunani-Persia 492 – 448 SM
Ketika Darius menjadi raja, Persia memperluas jajahan ke Anatolia (Asia Minor), namun dihalangi
oleh Yunani yang ditolong oleh Athena. Raja Darius menyatakan perang dengan Athena. Untuk melawan
Persia, Athena dan Sparta membentuk Konfederasi Dellos. Dalam pertempuran di Salamis, Persia
berhasil dikalahkan.
Beberapa akibat kemenangan Yunani atas Persia:
a.
b.
c.
d.
e.
Persia menghentikan serangannya pada Yunani;
polis di Asia Kecil bebas dari Persia;
Athena berhasil membuktikan kepemimpinannya di Yunani;
dibentuk armada yang kuat bersama Sparta;
timbulnya Perang Peloponesos, yakni perang Sparta dan Athena.
Akibat kemenangan dengan Persia, timbul persaingan kekuatan antara Athena dan Sparta. Sparta
takut diserang Athena sehingga memperkuat tentaranya dan menyerang Athena (Perang Peloponesos).
Dalam perang itu, Athena kalah dan dikuasai Sparta. Kekalahan inilah yang lalu dimanfaatkan
oleh Raja Philipus dari Macedonia untuk menguasai Yunani 338 SM dilanjutkan oleh Alexander Agung
(Alexander Zulkarnaen).
Orang Yunani menyembah banyak dewa, antara lain, dewa Zeus (dewa tertinggi,
beristri dewa Hera); Apollo (dewa Seni dan ilmu pengetahuan), Palas Athena (dewa
kebijaksanaan), Ares (dewa perang), Aprodhite (dewa cinta dan kecantikan), Hermes
(dewa perdagangan), serta Pluto dan Hades (dewa kematian yang tinggal di neraka, dijaga
anjing Cerberus).
Masyarakat Yunani Kuno banyak menghasilkan tokoh ilmu pengetahuan.
a. Herodotus, ahli sejarah Yunani yang mengungkap sejarah Mesir Kuno dan menyata-
kannya sebagai Hadiah Sungai Nil.
b. Thucydides, ahli sejarah yang menulis Perang Peloponesos.
c. Pythagoras, ahli ilmu pasti dengan dalil Pythagoras: jumlah kuadrat kedua sisi segitiga
siku-siku sama dengan kuadrat sisi depan sudut siku-sikunya.
d. Archimedes, ahli ilmu alam yang mengemukakan dalil Archimedes: bahwa berat benda
terapung sama dengan benda cair yang dipindahkan.
e. Hippocrates, ahli kedokteran yang menulis kitab Aphorismen dan Prognose yang
membentangkan tentang sebab timbulnya penyakit dan cara mengobati. Dia mewariskan
sumpah dokter (kode etik kedokteran).
100

f. Homeros, ahli sastra kuno dengan hasil karya Ilias dan Odisea, menceritakan kehidupan
rakyat berkenaan dengan agama asli dan takhayul.
Ahli filsafat Yunani yang terkenal sebagai berikut.
a. Socrates (469 – 399 SM), mengajarkan filsafat etika, berpikir bebas dan jujur, serta
kebiasaan diskusi dan tanya jawab.
Karena dianggap meracuni anak muda, ia
dijatuhi hukuman mati tahun 399 SM.
b. Plato (427 – 346 SM), siswa Socrates
yang menonjol. Ajarannya terpenting
adalah ide bahwa dunia yang berdiri
sendiri kedudukannya lebih tinggi dari
dunia yang kelihatan. Ajarannya tentang
negara ditulisnya dalam buku Republica:
negara baik adalah oligarki,
Sumber: Disney's Dunia Pengetahuan yang Mengagumkan (Mitos dan
sedangkan yang jelek adalah tirani.
Legenda)
c. Aristoteles (427 – 346 SM), mengajarkan
Gambar 5.24 Reruntuhan Mycenae tempat tinggal
filsafat logika. Logika memberi tuntunan
Agamemnon, Menelaus, dan para pahlawan lainnya
dalam kisah Odisea, karya Homeros.
dalam mengambil kesimpulan melalui
cara berpikir yang runtut. Negara yang
baik adalah republik konstitusi, dimuat dalam bukunya Politica.
Konsep dan Aktualita
Helenisme di Yunani
Helenisme adalah percampuran kebudayaan Yunani dengan kebudayaan timur (Siria, Persia, Asia
kecil, Mesir, dan Babilonia). Usaha terjadinya Helenisme adalah usaha perpaduan kebudayaan
Yunani dengan kebudayaan timur yang dipelopori Iskandar Agung dengan mengawini gadis Persia dan
menganjurkan para tentaranya untuk mengawini gadis-gadis Persia. Akibatnya, terjadi perkawinan
campuran antara orang Barat dengan orang-orang Timur (Persia, Siria dan Turki) sehingga lahirlah
Helenisme.
6. Peradaban Romawi Kuno
Peradaban Romawi Kuno berkembang di Italia
sekarang dengan Roma sebagai ibu kotanya. Daerah
ini letaknya di Semenanjung Apenina, tanahnya
subur berkat gunung berapi Visuvius, Stromboli,
dan Etna. Sungai yang besar adalah Tiber dan
Sungai Po yang menyuburkan tanah.
Menurut mitos Romawi Kuno, kota Roma
didirikan oleh Remus dan Romulus pada abad 8
SM di tepi Sungai Tiber. Bangsa Romawi telah
memiliki kemampuan arsitektur dalam pembuatan
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.25 Pusat kota Konstantinopel di
kejauhan tampak Gereja Aya Sophia
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
101
akuaduk (saluran air bergantung) serta stadion Amphiteater (tempat olahraga) serta
Colosseum untuk gladiator (manusia diadu dengan binatang). Kaisar Yustinianus mendirikan
bangunan yang indah, yaitu Gereja Aya Sophia di Bizantium (Turki) yang dibuat dari batu
pualam, tetapi setelah Turki jatuh ke tangan Usmani, bangunan itu dijadikan Masjid
Aya Sophia.
Wilayah Romawi di sebelah barat dibatasi Laut Tirrenia, sebelah timur dibatasi Laut
Ionia dan Laut Adriatik, sebelah utara dibatasi negara Swiss dan Austria, dan sebelah
selatan dibatasi oleh Pulau Sisilia dan Laut Tengah. Bangsa Romawi hidup dari bercocok
tanam menghasilkan gandum, jagung, anggur, zaitun, sayur-sayuran, serta rajin beternak
biri-biri. Bangsa Romawi menyembah banyak dewa. Nama-nama dewanya nyaris sama
dengan dewa Yunani, misalnya, dewa Zeus (diganti dengan Yupiter), dewa Vesta, Dewa
Genius, dewa Yuno (Hera), dan dewa Aprodhite (diganti Venus).
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.26 Pusat kota Forum Romanum dahulu (kiri) dan sekarang (kanan)
Sistem pemerintahan Romawi sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
Kepala pemerintahan dipegang dua orang konsul yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun.
Senat, memiliki hak memberi nasihat kepada konsul.
Dewan Rakyat (Comitia Curiata).
Pontifex Maximus, jabatan sejenis kepala agama.
Tribuni Plebis, semacam dewan daerah.
Pemerintahan Romawi semula berbentuk kerajaan (750 – 510 SM). Pada masa
Kerajaan Romawi, selalu ada keributan di antara rakyat dan penguasa. Pada zaman raja
Tarquinus memerintah, sebagai seorang diktator dia diberontak oleh Yunius Brutus,
sehingga Romawi berubah menjadi republik (510 –27 SM). Pada masa republik, wilayah
Romawi diperluas membentang dari Spanyol sampai Palestina – Jerman – Mesir. Oleh
karena itulah, Orang Romawi menamakan "Laut Tengah adalah laut kita" (More Nostrum).
Masyarakat Romawi terbagi menjadi dua golongan.
a. Golongan patricia (golongan bangsawan), memegang kekuasaan di Roma sebagai
warga penuh.
b. Golongan plebeca (rakyat rendah), golongan ini boleh mendirikan tribun plebis, salah
satu konsulnya berasal dari plebeca. Untuk mengatur kehidupan bernegara disusun,
undang-undang tertulis yang pertama, yakni Lejes Duodecim Tabularum yang berupa
12 lempengan tembaga.
102

Konsep dan Aktualita
Perang Romawi melawan Kartago (Perang Phunesia)
Perang melawan Kartago disebabkan oleh persaingan kekuasaan Romawi dengan Kartago di Afrika
Utara dan memperebutkan daerah Sisilia yang kaya gandum. Bangsa Romawi dipimpin Scippuo Africanus
dan Kartago dipimpin Hannibal. Perang ini dimenangkan oleh Romawi sehingga Laut Tengah menjadi milik
Romawi.
Kemenangan Romawi berakibat:
a.
b.
c.
d.
wilayah Romawi menjadi semakin luas sampai Laut Tengah;
banyak pejabat Romawi yang memperkaya diri, terutama kaum optimat yang duduk dalam senat;
banyak gubernur di daerah yang menyalahgunakan kekuasaan untuk memeras rakyat;
adanya pembangunan tempat musyawarah rakyat (Forum Romanum), Colosseum (tempat adu manusia
melawan binatang), dan Amphiteater (tempat pertunjukan sandiwara);
e. kota Roma menjadi megah dari harta rampasan dan menarik banyak orang untuk pindah ke sana
sehingga kota Roma penuh dengan penduduk yang miskin;
f. timbulnya perebutan kekuasaan antara kaum optimat (kaya) dengan kaum miskin (proletar).
Masyarakat Romawi selalu dilanda perang saudara antara senat dengan kaum
proletar, perang itu akhirnya dimenangkan kaum proletar. Pada masa republik,
Romawi diperintah oleh tiga tokoh yang disebut Triumvirat (60–44 SM), terdiri atas
Pompeyus, Crassus, dan Yulius Caesar. Perang saudara masih terus berlanjut. Pada tahun
55 SM, Crassus meninggal sehingga timbul perselisihan antara Pompeyus dengan Yulius
Caesar. Perselisihan itu dimenangkan oleh Yulius Caesar. Dia bersemboyan: Vini, Vidi, Vici
(saya datang, saya melihat, saya menang). Namun, Triumvirat I gagal sebab terbunuhnya
Yulius Caesar oleh Senat Cassius dan Brutus (44 SM). Pada saat itu, rajanya Tarquinus.
Rakyat lalu membentuk Triumvirat II, anggotanya: Antonius, Octavianus, dan
Lipidus. Namun, Triumvirat II juga dilanda perselisihan, Lipidus terbunuh dan kedua
temannya membagi kekuasaan. Oktavianus berkuasa di sebelah barat Spanyol sampai
Yunani, sedangkan Antonius berkuasa di sebelah timur Asia Kecil sampai Mesir. Antonius
kemudian mengawini Cleopatra, putri Mesir. Perasaan saling curiga semakin nyata dengan
adanya serangan Oktavianus kepada Antonius. Karena takut ditangkap, Antonius bersama
Cleopatra bunuh diri dan kekuasaan akhirnya jatuh ke tangan Oktavianus dan Romawi
lahir menjadi kekaisaran (27 SM). Kekaisaran Romawi diperintah oleh Oktavianus yang
bergelar Augustus, maknanya yang mulia. Langkah yang ditempuh adalah
a.
b.
c.
d.
pegawai digaji tetap,
rakyat diperingan pajaknya,
menempatkan tentara di perbatasan, dan
bajak laut dibersihkan.
Wilayah Romawi saat itu meliputi Mesir, Siria,
Palestina, Turki, Afrika Utara, Spanyol, Portugis,
Prancis, Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, dan Balkan.
Suatu peristiwa yang besar pada zaman kejayaan
Inskripsi
Pada masa pemerintahan kaisar
Vespasianus, logam mulia dilarang
dibawa keluar dari Romawi.
Akibatnya, orang India mencari emas
ke Swarnadwipa (Sumatra), itulah
awal terjadinya kontak antara
Indonesia dengan India.
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
103
Oktavianus adalah lahirnya agama Kristen di Palestina yang
dibawa oleh Isa al Masih yang lahir di Bethlehem.
Romawi memasuki masa kegelapan saat pemerintahan
Kaisar Nero. Dia adalah kaisar yang memerintah paling kejam,
bahkan tega membunuh ibunya, istri, dan gurunya demi kepuasan
akan cita-citanya. Dia juga membunuh orang Yahudi di Roma
Timur dengan cara dibakar hidup-hidup dalam kubur massal
(40.000 orang). Tempat itu lalu disebut Catacombe.
Setelah Kaisar Konstantin memindahkan ibu kota dari
Sumber: Sedjarah Dunia
Roma ke Istambul (Bizantium), mulai berkembanglah agama Gambar 5.27 Kaisar Konstantin
Agung
Kristen ke Romawi. Pada zaman Kaisar Theodoseus, agama
Kristen dijadikan sebagai agama negara. Dia membagi Romawi menjadi dua, Romawi Barat
pusatnya di Roma dan Romawi Timur pusatnya di Bizantium. Akan tetapi, Romawi Barat
akhirnya runtuh (476 M) sebab diserang oleh Odoaker dan Romawi Timur runtuh tahun
1453 M sebab diserang oleh orang Turki Usmani.
Keruntuhan Romawi sebenarnya disebabkan oleh:
a. kaisar Romawi tidak mampu memberikan contoh pimpinan baik,
b. lemahnya pertahanan Romawi sebab mengandalkan tentara sewaan
(homoromanicus), dan
c. pecahnya kekaisaran Romawi Barat dan Timur.
Walaupun demikian, Romawi juga banyak memberi sumbangan pada peradaban
modern, yakni sebagai berikut.
a. Organisasi negara serta kemiliteran yang cukup disiplin menjadi contoh.
b. Adanya paham Imperium Romanum (kekuasaan Romawi) yang menjadi contoh.
c. Faktor pendidikan yang diselenggarakan dari pendidikan dasar sampai menengah
dengan bahasa Latin dan Yunani.
d. Adanya kemajuan dalam bidang bangunan, yakni
1) Limes, rangkaian bangunan benteng;
2) Colosseum dan Amphiteater;
3) Pantheon, rumah dewa;
4) viaduct, jembatan yang di bawahnya ada
jalan raya;
5) aquaduct, saluran pengairan;
6) Gereja Aya Sophia;
7) Cloaca maxima, yaitu pembuangan air
kota.
Sumber: Sedjarah Dunia
Gambar 5.28 Collosseum
e. Kemajuan pengetahuan, antara lain,
1) Galen, ahli tabib yang mempelajari peredaran darah;
2) Polibios, ahli tata negara yang menghasilkan Cyclus Polibios, isinya bahwa bentuk
negara akan memengaruhi yang lain.
104

f. Kemajuan dalam sastra, yakni
1) sastrawan terkenal adalah Vergilius yang mengarang
Aeneis,
2) Ovidus mengarang Metamorphose, dan
5) Yulius Caesar mengarang De Bello Gallico yang
menjadi tuntunan mempelajari bahasa Latin.
g. Bangsa Romawi adalah ahli di bidang administrasi,
buktinya:
1) mempunyai sistem ketatanegaraan dan hukum,
2) mempunyai sistem organisasi militer dan kedisiplinan,
dan
3) kekuasaan pusat di tangan kaisar.
h. Kemajuan hukum, antara lain, muncul ahli hukum
Yustinianus dengan Codex Yustinianus disebut Corpus
Yuris. Ahli hukum lainnya adalah Pompinianus dan
Theodoseus.
Sumber: Disney's Dunia Pengetahuan yang
Mengagumkan (Dari Gua sampai Gedung
Pencakar Langit)
Gambar 5.29 Lukisan ini ditemukan
di antara reruntuhan Pompeii, sebuah
kota Romawi Kuno yang hancur
akibat letusan gunung berapi.
Tugas
Buatlah rangkuman dari bermacam-macam sumber (buku, majalah, kliping, internet) tentang lima
peradaban besar yang sudah dibahas dalam materi ini. Untuk melengkapinya, tambahkan pula
peradaban lain di luar kelima wilayah itu. Pengerjaannya boleh dilakukan secara
berkelompok. Kumpulkan hasilnya pada guru!

Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X

Pengaruh Perkembangan Budaya Bacson-Hoabinh, Dongson, dan India dengan Perkembangan Masyarakat Awal di Kepulauan Indonesia



1. Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Di Pegunungan Bacson dan di Provinsi Hoabinh dekat Hanoi, Vietnam, oleh peneliti
Madeleine Colani ditemukan sejumlah besar perangkat yang lalu dikenal dengan kebudayaan
Bacson-Hoabinh. Jenis perangkat serupa juga ditemukan di Thailand, Semenanjung Melayu, dan
Sumatra. Peninggalan-peninggalan di Sumatra berupa bukit-bukit kerang yang dinamakan
kjokkenmoddinger (sampah dapur) yang memanjang dari Sumatra Utara sampai Aceh.
Ciri dari kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah penyerpihan pada satu atau dua sisi
permukaan batu kali yang berukuran satu kepalan dan bagian tepinya sangat tajam. Hasil
penyerpihannya menunjukkan bermacam-macam bentuk, seperti lonjong, segi empat, dan ada yang
bentuknya berpinggang. Di wilayah Indonesia, alat-alat batu kebudayaan Bacson-Hoabinh
ditemukan di Papua, Sumatra, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Penyebaran kebudayaan
Bacson-Hoabinh bersamaan dengan perpindahan ras Papua Melanesoid ke Indonesia
melalui jalan barat dan jalan timur (utara). Mereka datang di Nusantara dengan perahu
bercadik dan tinggal di pantai timur Sumatra dan Jawa, namun mereka terdesak oleh ras
Melayu yang datang kemudian. Akhirnya, mereka menyingkir ke wilayah Indonesia Timur
dan dikenal sebagai ras Papua yang pada masa itu sedang berlangsung budaya Mesolitikum
sehingga pendukung budaya Mesolitikum adalah Papua Melanesoid. Ras Papua ini hidup
dan tinggal di gua-gua (abris sous roche) dan meninggalkan bukit-bukit kerang atau
sampah dapur (kjokkenmoddinger). Ras Papua Melanesoid sampai di Nusantara pada
zaman Holosen. Saat itu keadaan bumi kita sudah layak dihuni sehingga menjadi tempat
yang nyaman untuk kehidupan manusia.
Penyelidikan kjokkenmoddinger dilakukan Dr. P.V. Van Stein Callenfels tahun
1925. Juga banyak ditemukan kapak genggam yang lalu dinamakan kapak Sumatra,
terbuat dari batu kali yang dibelah, sisi luarnya tidak dihaluskan, dan sisi dalamnya
dikerjakan sesuai dengan keperluan. Jenis lain adalah kapak pendek (hache courte),
bentuknya setengah lingkaran, bagian tajamnya pada sisi lengkung. Ditemukan pula batu
penggiling (pipisan) sebagai penggiling makanan atau cat merah, ujung mata panah, flakes,
dan kapak Proto Neolitikum.
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
83
Ras Papua Melanesoid hidup masih
setengah menetap, berburu, dan bercocok
tanam sederhana. Mereka hidup di gua dan
ada yang di bukit sampah. Manusia yang
hidup di zaman budaya Mesolitikum sudah
mengenal kesenian, seperti lukisan mirip babi
hutan yang ditemukan di Gua Leang-Leang
(Sulawesi). Lukisan itu memuat gambar
binatang dan cap telapak tangan.
Mayat dikubur dalam gua atau bukit
kerang dengan sikap jongkok, beberapa
Gambar 5.1 Lukisan di dinding Gua Leang-Leang
bagian mayat diolesi dengan cat merah. Merah adalah warna darah, tanda hidup. Mayat
diolesi warna merah dengan maksud agar dapat mengembalikan kehidupannya sehingga
dapat berdialog. Kecuali perangkat batu, juga ditemukan sisa-sisa tulang dan gigi-gigi binatang
seperti gajah, badak, beruang, dan rusa. Jadi, selain mengumpulkan hewan kerang,
mereka pun memburu binatang-binatang besar.
Sumber: Indonesia Indah Seri Aksara
Di daerah Sumatra alat-alat batu jenis kebudayaan Bacson-Hoabinh ditemukan
di Lhokseumawe dan Medan. Di Pulau Jawa, perangkat kebudayaan yang sejenis kebudayaan
Bacson-Hoabinh ditemukan di daerah sekitar Bengawan Solo, yakni bersamaan waktu
penggalian fosil manusia purba. Peralatan yang ditemukan dibuat dengan cara yang
sederhana, belum diserpih dan belum diasah. Alat itu diperkirakan digunakan oleh
jenis Pithecanthropus erectus di Trinil, Jawa Timur.
2. Kebudayaan Dongson
Kebudayaan Dongson diambil dari salah satu nama daerah di Tonkin. Kebudayaan
perunggu di Asia Tenggara biasa dinamakan kebudayaan Dongson. Di daerah ini
ditemukanmacam -macam perangkat yang dibuat dari perunggu. Di samping itu juga
ditemukan nekara dan kuburan. Bejana yang serupa dengan yang ditemukan di Kerinci dan
Madura juga ditemukan di sana, di daerah Tonkin itulah kebudayaan perunggu berasal.
Pengolahan logam menunjukkan taraf kehidupan yang semakin maju, sudah ada
pembagian kerja baik, masyarakatnya sudah teratur. Teknik peleburan logam
adalah teknik tinggi.
Kenyataan itu menunjukkan kepada kita tentang adanya hubungan erat antara
Indonesia dengan Tonkin, yaitu kebudayaan logam di Indonesia termasuk kelompok
kebudayaan logam di Asia yang berpusat di Dongson. Dari daerah inilah datang kebudayaan
logam secara bergelombang lewat jalur barat, yaitu Malaysia. Pendukung kebudayaan ini
adalah bangsa Austronesia, juga pendukung kapak persegi. Di Indonesia, penggunaan
logam sudah dilakukan sejak beberapa abad sebelum Masehi, yaitu pada tahun 500 SM
berupa hasil perunggu dan perhiasan perunggu, sedangkan perangkat dari besi berupa mata
kapak, mata pisau, mata pedang, dan cangkul. Zaman perunggu di Indonesia masuk
kebudayaan perundagian. Peranan perunggu dan besi sangat besar terutama dalam
penggunaan perangkat kehidupan.
84

Budaya Dongson sangat besar pengaruhnya pada perkembangan budaya perunggu
di Nusantara. Nekara perunggu yang sudah dibuat di Kepulauan Indonesia seperti Sumatra,
Jawa, dan Maluku Selatan sebagai salah satu bukti pengaruh yang kuat dari budaya
Dongson. Beberapa nekara yang ditemukan di Indonesia memiliki nilai yang penting,
misalnya, di Makalaman dekat Sumba (berisi hiasan gambar menyerupai pakaian Cina dari
dinasti Han) dan nekara dari Kepulauan Kei, Maluku (berisi hiasan lajur mendatar
bergambar kijang). Berdasarkan kesimpulan para ahli, ada kemungkinan daerah-daerah itu
tidak membuatnya sendiri, melainkan berasal dari Cina sebab ada gaya hiasan model
negeri Cina. Adapun nekara yang ditemukan di daerah Sangeng dekat Sumbawa oleh Heine
Geldern mungkin berasal dari Funan.
Konsep dan Aktualita
Cara pembuatan patung dengan teknik a cire perdue.
Keterangan:
1
6
2
1. Buatlah model dari tanah liat, model itu
kemudian dilapisi dengan lilin. Berilah lubang
udara untuk saluran pengecoran di atasnya.
2. Model yang sudah dilapisi lilin itu
kemudian dibungkus lagi dengan tanah liat.
3. Bakarlah dengan posisi terbalik sehingga
lapisan lilin meleleh keluar cetakan.
5
3
4
4. Isi cetakan yang sudah dibakar dengan logam
cair hingga penuh dan dinginkan.
5. Setelah logam cair membeku, pecahkan lapis-
an tanah liat yang menyelimuti model.
6. Cetakan sudah selesai, tinggal memberikan
sentuhan akhir.
Sumber: Indonesian Heritage, Ancient History
Gambar 5.2 Langkah-langkah pembuatan patung logam
Perkembangan budaya logam di Indonesia dapat diketahui dengan jelas adanya
pengaruh budaya Dongson yang menyebar ke seluruh Nusantara. Ada beberapa daerah
penting dalam perkembangan logam di Nusantara.
a. Budaya logam awal di Jawa
Di Pulau Jawa terdapat peninggalan logam pada tahap awal, berada di dalam peti
kubur batu (sarkofagus) di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Diperkirakan sebagai
bekal kubur yang berupa peralatan dari besi.
b. Budaya logam awal di Sumatra
Di Pasemah, Sumatra Barat, terdapat kubur batu yang dibekali manik-manik kaca
dan sejumlah benda logam berupa tombak besi dan peniti emas.
Peradaban Awal Masyarakat Dunia ....
85
c. Budaya logam awal di Sumba, Nusa Tenggara
Di Sumba, Nusa Tenggara, terdapat tradisi
pengu-buran dengan membawa bekal kubur yang
berupa logam yang diletakkan di dekat peti si mati.
Namun, di sana juga sudah ditemukan peralatan
rumah tangga seperti bejana dan tembikar kecil
yang terbuat dari logam.
d. Budaya logam awal di Bali
Tidak berbeda dengan daerah lain, di Bali kita
temukan benda logam sebagai bekal kubur.
Sumber: Indonesian Heritage, Ancient History
Gambar 5.3 Salah satu bentuk
budaya Dongson
Jadi, dapat kita ketahui bahwa budaya logam ternyata sudah berkembang di Nusantara.
Banyak kita temukan bekal kubur terbuat dari logam, ini berarti mereka menghormati roh
nenek moyangnya yang sudah mati dengan barang yang berharga. Namun, kita juga
menemukan perangkat kehidupan yang terbuat dari logam di tengah masyarakat pada masa lalu,
misalnya, pisau, tombak, panah, dan patung.
3. Kebudayaan India
Sejak zaman praaksara, penduduk Indonesia dikenal sebagai pelaut dan sanggup
mengarungi lautan luas. Ahli ilmu bumi bangsa Yunani bernama Claudius Ptolomeus
menyebutkan bahwa ada sebuah pulau bernama Zabadiu, yang dimaksud adalah Yavadwipa
atau Pulau Jawa atau terkenal dengan sebutan Pulau Padi.
Menurut Hornell, perahu-perahu bercadik adalah milik khusus bangsa Indonesia.
Perahu bercadik juga ada di India Selatan akibat pengaruh dari Indonesia sebab di sana
terdapat suku Thanar yang bermatapencaharian budi daya kelapa dan berdagang dengan
pedagang Indonesia.
Hubungan dagang antara Indonesia – India ternyata menambah kemampuan untuk
saling bertukar kebudayaan, pengaruh agama dan budaya India masuk ke Nusantara.
Hubungan dagang itu adalah faktor utama terjadinya kontak Indonesia – India
yang menyebabkan penyebaran budaya India ke Indonesia. Namun demikian, unsur
Indonesia kuno tetap kuat tampak dominan, misalnya, kasta tidak berjalan dengan baik di
Indonesia, bahkan cenderung tidak ada. Hasil seni candi di Indonesia yang menonjol pada
masa Indonesia kuno adalah pembangunan candi-candi besar.
Bukti pengaruh budaya India di Indonesia sebagai berikut.
a. Adanya arca Buddha dari perunggu di Sempaga (Sulawesi Selatan) sebagai bukti tertua
bergaya amarawati (gaya India Selatan), arca sejenis juga ditemukan di Jember dan
Bukit Siguntang, Sumatra Selatan. Arca Buddha lainnya yang ditemukan di Kota
Bangun, Kutai, bergaya gandhara (gaya India Utara).
b. Ditemukan prasasti di Kerajaan Kutai dan Tarumanegara yang terpengaruh India, yaitu
berbahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa.
86

c. Adanya bangunan candi dan arca yang terpengaruh
Hindu dan Buddha.
d. Adanya prasasti Sriwijaya yang ditulis dalam
bahasa Melayu Kuno berhuruf Pallawa yang
sudah menonjol unsur Indonesianya.
e. Adanya bukti arkeologi di Indonesia bahwa penga-
ruh India ada dalam budaya Nusantara.
f. Dalam bermacam-macam hal pengaruh India itu terlihat. Di
bidang pemerintahan muncul kerajaan, dalam
bidang kebudayaan pengaruh India melahirkan
candi megah di Nusantara, misalnya, candi
Borobudur, Prambanan, di bidang sosial
melahirkan ikatan-ikatan desa dan ikatan feodal.
Sumber: Indonesia Indah Seri Aksara
Gambar 5.4 Sri Mariaman, candi Dewi Kali, Medan,
salah satu peninggalan yang menunjukkan persebaran
pengaruh kebudayaan India di Indonesia.
Diskusi
Diskusikan dengan teman Anda di kelas, mengapa manusia pada masa hidup berburu dan
mengumpulkan itu masih tampak liar?

Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X

Proses Migrasi Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu ke Indonesia


Sejarawan Belanda Van Heine mengatakan bahwa sejak 2000 SM yang bersamaan dengan zaman Neolitikum sampai dengan tahun 500 SM yang bersamaan dengan zaman perunggu mengalirlah gelombang perpindahan penduduk dari Asia ke pulau-pulau sebelah selatan daratan Asia ke Indonesia. Sekitar tahun 1500 SM, mereka terdesak dari Campa kemudian pindah ke Kampuchea dan melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka.

Sementara itu, bangsa yang lainnya masuk ke pulau-pulau di sebelah selatan Asia itu, yakni Austronesia (austro maknanya selatan, nesos maknanya pulau). Bangsa yang mendiami daerah Austronesia disebut bangsa Austronesia. Bangsa Austronesia mendiami daerah sangat luas, meliputi pulau-pulau yang membentang dari Madagaskar (sebelah barat) sampai Pulau Paskah (sebelah timur) dan Taiwan (sebelah utara) sampai Selandia Baru (sebelah selatan).

Proses Migrasi Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu ke IndonesiaPendapat Van Heine Geldern ini diperkuat dengan penemuan peralatan manusia purba berupa beliung batu yang berbentuk persegi di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi di bagian barat. Beliung seperti itu juga banyak ditemukan di Asia, yakni di Malaysia, Birma (Myanmar), Vietnam, Kampuchea, dan terutama di daerah Yunan (daerah Cina Selatan).

Perpindahan penduduk pada gelombang kedua terjadi sekitar 500 SM bersamaan dengan zaman perunggu. Perpindahan ini membawa kebudayaan perunggu, seperti kapak sepatu dan nekara atau genderang yang berasal dari daerah Dongson sehingga disebut kebudayaan Dongson. Pendukung kebudayaan Dongson adalah orang-orang Austronesia yang tinggal di pulau-pulau di Benua Asia dan Australia. Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan daerah Yunan di sekitar hulu Sungai Salween dan Sungai Mekong yang tanahnya subur sehingga mereka pandai bercocok tanam, berlayar, dan berdagang.

Dalam perkembangan selanjutnya, bermacam-macam suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia lalu membentuk komunitas sendiri-sendiri sehingga mereka memperoleh sebutan tersendiri. Mereka datang di Nusantara menggunakan perangkat transportasi, yaitu perahu bercadik. Mereka berlayar secara berkelompok tanpa mengenal rasa takut dan selanjutnya menempati berbagai kepulauan di Nusantara. Hal ini memperjelas bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut-pelaut ulung yang mempunyai jiwa kelautan yang kuat. Mereka mempunyai kepandaian dalam berlayar, navigasi, serta ilmu perbintangan yang penuh. Selain itu, mereka menemukan model perahu bercadik yang adalah perahu kuat dan mampu menghadapi gelombang serta sebagai ciri khas kapal bangsa Indonesia.

Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah Nusantara dan lalu menetap di Nusantara itu memperoleh sebutan bangsa Melayu Austronesia atau bangsa Melayu Indonesia. Mereka yang masuk ke daerah Aceh menjadi suku Aceh, yang masuk ke daerah Kalimantan disebut suku Dayak, yang ke Jawa Barat disebut suku Sunda, yang masuk ke Sulawesi disebut suku Bugis dan Tanah Toraja, dan mereka yang masuk ke daerah Jambi disebut suku Kubu (Lubu).

Bangsa Melayu dapat dibedakan menjadi dua, yakni bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda.

1. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)

Bangsa Melayu Tua adalah orang-orang Austronesia dari Asia (Yunan) yang pertama kali ke Nusantara pada sekitar 1500 SM. Mereka datang ke Nusantara melalui dua jalan.

a. Jalan barat dari Yunan (Cina Selatan) melalui Selat Malaka (Malaysia) masuk ke Sumatra masuk ke Jawa. Mereka membawa perangkat berupa kapak persegi.

b. Jalan utara (timur) dari Yunan melalui Formosa (Taiwan) masuk ke Filipina kemudian ke Sulawesi lalu masuk ke Irian. Mereka membawa perangkat kapak lonjong. Bangsa Melayu Tua ini mempunyai kebudayaan batu sebab alat-alatnya terbuat dari batu yang sudah maju, yakni sudah dihaluskan, berbeda dengan manusia purba yang alatnya masih kasar dan sederhana. Hasil budaya mereka dikenal dengan kapak persegi yang banyak ditemukan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Adapun kapak lonjong banyak digunakan mereka yang melalui jalan utara, yakni Sulawesi dan Irian. Menurut penelitian Von Heekern, di Kalumpang, Sulawesi Utara sudah terjadi Peradaban Awal Masyarakat Dunia.

perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa orang Austronesia yang datang dari arah utara Indonesia melalui Formosa (Taiwan), Filipina, dan Sulawesi.

2. Bangsa Melayu Muda (Deutero Melayu)

Bangsa Melayu Muda yang juga disebut Deutero Melayu datang dari daerah Yunan (Cina Selatan) sekitar 500 SM. Mereka masuk ke Nusantara melalui jalan barat saja. Bangsa Melayu Muda berhasil mendesak dan bercampur dengan bangsa Proto Melayu. Bangsa Deutero Melayu masuk melalui Teluk Tonkin (Yunan) ke Vietnam, lalu ke Semenanjung Malaka, terus ke Sumatra, dan akhirnya masuk ke Jawa.

Bangsa Deutero Melayu mempunyai kebudayaan yang lebih maju dibandingkan dengan Proto Melayu. Mereka sudah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan besi. Hasil budayanya yang terkenal adalah kapak corong, kapak sepatu, dan nekara. Selain kebudayaan logam, bangsa Deutero Melayu juga mengembangkan kebudayaan Megalitikum, yaitu kebudayaan yang menghasilkan bangunan yang terbuat dari batu besar. Hasil-hasil kebudayaan Megalitikum, misalnya, menhir (tugu batu), dolmen (meja batu), sarkofagus (keranda mayat), kubur batu, dan punden berundak. Suku bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Melayu Muda (Deutero Melayu) adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.

Sebelum kelompok bangsa Melayu memasuki Nusantara, sebenarnya sudah ada kelompok- kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah itu. Mereka terma-suk bangsa primitif dengan budayanya yang masih sangat sederhana. Mereka yang termasuk bangsa primitif adalah sebagai berikut.

1. Manusia Pleistosin (purba)

Kehidupan manusia purba ini selalu berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Demikian pula kebudayaannya sehingga corak kehidupan manusia purba ini tidak dapat diikuti kembali, kecuali beberapa aspek saja. Misalnya, teknologinya yang masih sangat sederhana (teknologi paleolitik).

2. Suku Wedoid

Sisa-sisa suku Wedoid sampai sekarang masih ada, misalnya, suku Sakai di Siak serta suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Mereka hidup dari meramu (mengumpulkan hasil hutan) dan berkebudayaan sederhana. Mereka juga sulit sekali menyesuaikan diri dengan masyarakat modern.

3. Suku Negroid

Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku Negroid. Akan tetapi, di pedalaman Malaysia dan Filipina keturunan suku Negroid masih ada. Suku yang termasuk ras Negroid, misalnya, suku Semang di Semenanjung Malaysia dan suku Negrito di Filipina. Mereka akhirnya terdesak oleh orang-orang Melayu Modern sehingga hanya menempati daerah pedalaman terisolir.

Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia



Penelitian mengenai manusia purba atau
fosil manusia sebenarnya adalah bidang
kajian bagian antropologi ragawi, yaitu
paleoantropologi. Di Indonesia, fosil manusia
purba sebagian besar ditemukan di Jawa.
Temuan-temuan di Jawa mempunyai arti
penting sebab berasal dari segala zaman
atau lapisan Pleistosen sehingga tampak
jelas perkembangan badaniah manusia
tersebut.
Manusia pertama yang muncul di bumi
Sumber: Indonesian Heritage, Ancient History
Gambar 4.4 Peta Penemuan Manusia Purba di Jawa
ketika zaman Pleistosen dari jenis Pithe-
canthropus sampai dengan Homo sapiens. Karena lamanya waktu, sisa-sisa manusia itu
sudah membatu menjadi fosil. Manusia purba disebut manusia fosil. Berdasarkan temuannya
manusia purba di Indonesia digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu jenis Meganthropus, jenis
Pithecanthropus, dan jenis Homo.
Dari hasil penelitian dan penggalian, manusia purba di Indonesia ternyata banyak
ditemukan di lembah Sungai Bengawan Solo, lembah Sungai Brantas, serta daerah Wajak,
Tulungagung. Jadi, pada masa purba manusia hidup di sekitar sungai bahkan menjadi daerah
perkampungan sebab menyediakan kehidupan yang melimpah.
Untuk mengetahui keadaan manusia secara biologis di masa purba, kita perlu mengetahui
bagaimana dan di mana kedudukan manusia dalam alam dan hubungannya dengan yang lain.
Sistem yang digunakan dalam penggolongan makhluk hidup adalah sistem yang berdasarkan
evolusi. Evolusi biologis yang berlangsung berjuta tahun tidak meninggalkan bukti secara
lengkap dan jelas. Oleh sebab itu, wajib diadakan pilihan bermacam-macam teori yang dikemukakan
banyak ahli.
Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
71
Evolusi biologis bukanlah perubahan suatu organisme dari tahapan telur – lahir – dewasa
– tua – mati. Evolusi biologis adalah perubahan satu takson menjadi takson lain atau takson
lama berubah sedikit. Jadi, sudut pandang evolusi bukanlah individu, tetapi populasi.
Darwin pada abad ke-19 mengemukakan teori evolusi biologinya yang cukup terkenal.
Teori evolusi itu mencetuskan pola pikir baru, yaitu bahwa takson itu tidak statis,
melainkan dinamis, melalui masa yang panjang, dan semua makhluk hidup ini berkerabat.
Darwin dalam bukunya The Origin of Species mengemukakan teori bahwa spesies yang
hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa yang silam dan terjadi
melalui seleksi alam. Salah satu teori yang banyak diterima adalah evolusi manusia dari
Australopithecus melalui Homo erectus ke Homo sapiens. Australopithecus yang berperan
dalam hal ini adalah Australopithecus africanus, lalu melalui Australopithecus habilis
(disebut pula Homo habilis). Antara Homo erectus dan Homo sapiens terdapat Homo
neaderthalensis, lagi pula sudah ada manusia yang lebih umum cirinya dari Neanderthal yang
mendekati jenis Homo sapiens. Jika kita membedakan manusia purba dengan Homo sapiens,
akan terlihat jelas bahwa:
1. rongga otak manusia purba lebih kecil daripada Homo sapiens,
2. tulang kening manusia purba menonjol ke depan,
3. tulang rahang bawah lurus ke belakang sehingga tidak berdagu,
4. tulang rahang manusia purba lebih kuat dan besar, dan
5. manusia purba tidak bertempat tinggal tetap dan selalu berpindah-pindah.
Oleh sebab itu, Homo sapiens dianggap sebagai jenis yang paling sempurna yang
menjadi nenek moyang manusia dan lalu menyebar ke seluruh bumi kita ini.
Konsep dan Aktualita
Perbandingan tengkorak manusia purba, perhatikan besar rahang dan volume otaknya.
Australopithecus
Pithecantropus
Homo neaderthalensis
Cro-Magnon
Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern, Planet Bumi
Gambar 4.5 Perbandingan tengkorak manusia purba
Menurut ahli antropologi Prof. Dr. T. Jacob, manusia purba (manusia yang memfosil)
telah punah. Di Indonesia, fosil manusia purba banyak ditemukan di Jawa. Para tokoh peneliti
manusia purba, antara lain, Dokter Eugene Dubois yang meneliti di Trinil dan Ny. Selenka
yang banyak menemukan fosil satwa dan tanaman di zaman Pleistosen Tengah di Jawa.
Tokoh lain adalah C. Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald yang meneliti di daerah
Ngandong, Ngawi, Mojokerto, dan Sangiran, Sragen (Jawa Tengah).
72

Adapun fosil-fosil manusia purba yang ditemukan itu sebagai berikut.
1. Meganthropus
Meganthropus paleojavanicus adalah fosil yang pernah
ditemukan di Sangiran oleh Von Koenigswald pada tahun 1936
dan 1941, berupa bagian rahang bawah dan tiga buah gigi terdiri
atas gigi taring dan dua geraham. Makanan jenis manusia purba
ini adalah tumbuhan. Makhluk ini hidup kira-kira 2 juta hingga
1 juta tahun yang lalu. Meganthropus berasal dari lapisan
Pleistosen Bawah yang sampai sekarang belum ditemukan
perkakasnya.
Ciri dari Meganthropus palaeojavanicus adalah
a. mempunyai tulang pipi yang tebal,
b. mempunyai otot rahang yang kuat,
c. tidak mempunyai dagu,
d. mempunyai tonjolan belakang yang tajam,
e. mempunyai tulang kening yang menonjol,
f. mempunyai perawakan yang tegap,
g. memakan tumbuh-tumbuhan, dan
h hidup berkelompok dan berpindah-pindah.
Sumber: Sejarah Nasional Indonesia 1
Gambar 4.6 Meganthropus paleojavanicus dan
rahang bawah Meganthropus, Sangiran
2. Pithecanthropus
Pithecanthropus maknanya manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil
(Ngawi), Perning daerah Mojokerto, Sangiran (Sragen, Jawa Tengah), dan Kedungbrubus
(Madiun, Jawa Timur). Seorang peneliti manusia purba Tjokrohandojo bersama ahli
purbakala Duyfjes menemukan fosil tengkorak anak di lapisan Pucangan, yakni pada
lapisan Pleistosen Bawah di daerah Kepuhlagen, sebelah utara Perning daerah Mojokerto.
Mereka memberikan nama jenis Pithecanthropus mojokertensis, yang adalah jenis
Pithecanthropus paling tua. Jenis Pithecanthropus mempunyai ciri-ciri tubuh dan kehidupan
sebagai berikut.
a. Memiliki rahang bawah yang kuat.
b. Memiliki tulang pipi yang tebal.
c. Keningnya menonjol.
d. Tulang belakang menonjol dan tajam.
e. Tidak berdagu.
f. Perawakannya tegap, memiliki tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
g. Memakan jenis tumbuhan.
Jenis Pithecanthropus ini paling banyak jenisnya ditemukan di Indonesia.
Ada beberapa jenis Pithecanthropus yang diketahui, antara lain, sebagai berikut.
a. Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak) adalah fosil yang paling
terkenal temuan Dr. Eugene Dubois tahun 1890, 1891, dan 1892 di Kedungbrubus
(Madiun) dan Trinil (Ngawi). Temuannya berupa rahang bawah, tempurung kepala,
Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
73
tulang paha, serta geraham atas dan bawah. Berdasarkan penelitian para ahli, Pithe-
canthropus erectus mempunyai ciri tubuh sebagai berikut.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Berjalan tegak.
Volume otaknya melebihi 900 cc.
Berbadan tegap dengan perangkat pengunyah yang kuat.
Tinggi badannya sekitar 165 – 170 cm.
Berat badannya sekitar 100 kg.
Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah.
Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah juta tahun yang lalu.
Hasil temuan Pithecanthropus erectus ini oleh para ahli purbakala dianggap sebagai
temuan yang amat penting, yaitu sebagai revolusi temuan-temuan fosil manusia purba
yang sejenis. Jenis fosil Pithecanthropus erectus ini diyakini sebagai missing link,
yakni makhluk yang kedudukannya antara kera dan manusia. Penemuan ini
menggemparkan dunia ilmu pengetahuan sebab seakan-akan dapat membuktikan teori
yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam teori evolusinya. Darwin dalam
bukunya yang berjudul The Descent of Man (Asal Usul Manusia) menerapkan teori
berupa perkembangan hewan menuju manusia dan hewan yang paling mendekati
adalah kera. Hal ini diperkuat penemuan manusia Neanderthal di Jerman yang
menyerupai kera atau manusia.
b. Pithecanthropus robustus, maknanya manusia kera berahang besar. Fosilnya ditemukan
di Sangiran tahun 1939 oleh Weidenreich. Von Koenigswald menyebutnya dengan
nama Pithecanthropus mojokertensis, penemuannya pada lapisan Pleistosen Bawah
yang ditemukan di Mojokerto antara tahun 1936 – 1941. Pithecanthropus mojokertensis
artinya manusia kera dari Mojokerto. Fosilnya berupa tengkorak anak berumur 5 tahun.
Jenis ini mempunyai ciri hidung lebar, tulang pipi kuat, tubuhnya tinggi, dan hidupnya
masih dari mengumpulkan makanan (food gathering). Berdasarkan banyaknya temuan
di lembah Sungai Bengawan Solo maka Dr. Von Koenigswald membagi lapisan
Diluvium lembah Sungai Bengawan Solo menjadi tiga.
1) Lapisan Jetis (Pleistosen Bawah) ditemukan jenis Pithecanthropus robustus.
2) Lapisan Trinil (Pleistosen Tengah) ditemukan jenis Pithecanthropus erectus.
3) Lapisan Ngandong (Pleistosen Atas) ditemukan jenis Homo soloensis.
c. Pithecanthropus dubuis (dubuis maknanya meragukan), fosil ini ditemukan di Sangiran
pada tahun 1939 oleh Von Koenigswald yang berasal dari lapisan Pleistosen Bawah.
d. Pithecanthropus soloensis adalah manusia kera dari Solo yang ditemukan oleh Von
Koenigswald, Oppennoorth, dan Ter Haar pada tahun 1931 – 1933 di Ngandong, tepi
Sungai Bengawan Solo. Hasil temuannya ini mempunyai peranan penting karena
menghasilkan satu seri tengkorak dan tulang kening.
74

a)
b)
c)
Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I
Gambar 4.7 (a) Manusia Mojokerto (Pithecanthropus mojokertensis), (b) tengkorak dan tulang paha Manusia Trinil
(Pithecanthropus erectus); (c) tengkorak Manusia Trinil (Pithecanthropus erectus).
3. Homo
Homoartinya manusia, adalah jenis manusia purba yang paling maju dibandingkan
yang lain. Ciri jenis manusia ini adalah
a. berat badan kira-kira 30 sampai 150 kg,
b. volume otaknya lebih dari 1.350 cc,
c. alatnya dari batu dan tulang,
d. berjalan tegak,
e. muka dan hidung lebar, dan
f. mulut masih menonjol.
Adapun temuan jenis Homo sebagai berikut.
a. Homo wajakensis (manusia dari Wajak)
Jenis ini ditemukan di Wajak, Tulungagung pada tahun 1889 saat Von Rietschoten
menemukan beberapa bagian tengkorak. Temuan ini lalu diselidiki oleh
Dr. Eugene Dubois yang lalu disebut Homo wajakensis. Lapisan asalnya adalah
Pleistosen Atas, termasuk ras Australoid dan bernenek moyang Homo soloensis serta
menurunkan penduduk asli Australia. Oleh Von Koenigswald, Homo wajakensis
dimasukkan dalam Homo sapiens (manusia cerdas) sebab sudah mengenal upacara
penguburan.
b. Homo soloensis (manusia dari Solo)
Pada waktu ahli geologi Belanda, C. Ter Haar, menemukan lapisan tanah di
Ngandong (Ngawi Jawa Timur) bersama Ir. Oppenoorth tahun 1931 – 1932. Mereka
menemukan sebelas tengkorak fosil Homo soloensis di lapisan Pleistosen Atas yang
kemudian diselidiki oleh Von Koenigswald dan Weidenreich. Berdasarkan keadaannya,
jenis ini bukan lagi kera, tetapi sudah manusia.
Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
75
c. Homo sapiens
Homo sapiens maknanya manusia cerdas. Homo sapiens berasal dari zaman Holosen,
bentuk tubuhnya sudah menyerupai manusia sekarang. Mereka sudah menggunakan
akal dan mempunyai sifat seperti yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupan Homo
sapiens sederhana dan mereka masih mengembara.
Adapun ciri-cirinya adalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
volume otaknya antara 1.000 cc – 1.200 cc;
tinggi badan antara 130 – 210 m;
otot tengkuk mengalami penyusutan;
alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan;
muka tidak menonjol ke depan;
Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I
berdiri dan berjalan tegak,
Gambar 4.8 Tengkorak Homo sapiens
berdagu dan tulang rahangnya biasa, tidak sangat kuat.
Jenis Homo sapiens di dunia terdiri atas subspesies yang sampai sekarang dianggap
menurunkan bermacam-macam manusia, yaitu sebagai berikut.
1) Ras Mongoloid, berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Ras Mongoloid ini
menyebar ke Asia Timur, yakni Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara.
2) Ras Kaukasoid, adalah ras yang berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan hidung
mancung. Ras ini penyebarannya ke Eropa, ada yang ke India Utara (ras Arya), ada
yang ke Yahudi (ras Semit), dan ada yang menyebar ke Arab, Turki, dan daerah Asia
Barat lainnya.
3) Ras Negroid, mempunyai ciri kulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebaran ras
ini ke Australia (ras Aborigin), ke Papua (ras Papua sebagai penduduk asli), dan ke
Afrika.
Tugas
1. Berilah penjelasan tentang manusia purba yang Anda ketahui dan tulislah jawaban Anda
pada selembar kertas dengan format berikut!
No.
Jenis
Manusia Purba
Tempat
Penemuan
Tokoh
yang Menemukan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
76

Penjelasan
2. Tahukah Anda arti istilah-istilah berikut? Bukalah KBBI atau buku referensi lain untuk
membantu Anda menemukannya!
a.
b.
c.
d.
e.
Manusia purba
Fosil
Missing link
A cire perdue
Subras Melayu Indonesia
f.
g.
h.
i.
j.
Homo sapiens
Bivalve
Lapisan Kabuh
Homo soloensis
Pithecanthropus
Rangkuman
1. Sejarah terjadinya bumi kita menurut ilmu geologi sebagai berikut.
a. Zaman Arkhaikum berlangsung 2.500 juta tahun yang lalu belum ada kehidupan di
bumi.
b. Zaman Paleozoikum 340 juta tahun yang lalu saat bumi mulai terdapat kehidupan
tertua di bumi, zaman ini disebut zaman primer.
c Zaman Mesozoikum berlangsung 140 juta tahun yang lalu, juga disebut zaman
sekunder. Zaman ini ditandai munculnya reptil raksasa, yakni Dinosaurus dan
Atlantosaurus.
d. Zaman Neozoikum berlangsung 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman inilah manusia
mulai muncul di bumi.
2. Di Indonesia, penemuan fosil manusia purba banyak terdapat di Pulau Jawa. Kehidupan
manusia pertama muncul di bumi saat zaman Pleistosen dari jenis Pithecanthropus
sampai Homo sapiens.
3. Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia sebagai berikut.
a. Meganthropus paleojavanicus di Sangiran oleh Von Koeningswald, berupa rahang
bawah.
b. Pithecanthropus. di Trinil namanya Pithecanthropus erectus oleh Dr. Eugene Dubois.
berupa rahang bawah, di Sangiran namanya Pithecanthropus robustus oleh Weidenreich,
di Mojokerto namanya Pithecanthropus mojokertensis oleh Von Koeningswald, serta
di Sangiran namanya Pithecanthropus dubuis.
c. Homo
– Homo wajakensis di Wajak Tulungagung ditemukan tahun 1889 oleh Von
Rietschoten, diselidiki oleh Dr. Eugene Dubois.
– Homo soloensis di Ngandong oleh C. Ter Haar.
– Homo Sapiens yang ditemukan di Sumatra Timur.
Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
77
Evaluasi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1.
2.
3.
4.
5.
Sebutkan jenis manusia purba di Indonesia!
Siapa saja yang meneliti manusia purba di Indonesia?
Sebutkan perbedaan ciri dari Meganthropus paleojavanicus dengan jenis Homo sapiens!
Apa sebab terjadinya Paparan Sunda dan Paparan Sahul, dan apakah garis Wallacea itu?
Bagaimana perbedaan biologis antara jenis manusia purba dengan jenis Homo sapiens?


Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X