Saturday, October 10, 2015

Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni



1. Sejarah sebagai peristiwa
Peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi pada masa lampau menjadi sangat penting
dalam pembahasan ilmu sejarah. Melalui peristiwa, ilmu sejarah memperoleh gambaran
mengenai kehidupan manusia di masa lampau. Sejarah sebagai peristiwa yang sudah terjadi
pada masa lampau berakibat kita tidak mungkin lagi mengamati peristiwa itu,
yang dapat kita cermati adalah sejarah sebagai kisah, yaitu penelaahan sejarah sebagai kisah
suatu peristiwa. Sejarah sebagai peristiwa, maksudnya peristiwa sejarah ditempatkan
sebagai fakta, kejadian, dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Kejadian masa lampau itu dapat dijadikan dasar untuk mengetahui dan merekonstruksi
kehidupan pada masa itu. Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab dan akibat
terjadinya suatu peristiwa. Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau
kejadian-kejadian dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha menyusun
rangkaian peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu
sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.
2. Sejarah sebagai kisah
Semua hasil karya cipta manusia adalah suatu bukti dari kisah manusia yang
hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwa-
peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau. Sejarah sebagai kisah adalah hasil karya,
cipta, dan penelitian bermacam-macam ahli yang lalu menulisnya. Penulisan yang dapat
4

dipertanggungjawabkan wajib melalui penafsiran yang mendekati kebenaran peristiwa
yang terjadi. Sementara itu, untuk merekonstruksi kisah sejarah wajib mengikuti metode
analisis serta pendekatan tertentu. Dengan kata lain, sejarah sebagai kisah adalah kejadian
masa lalu yang diungkapkan kembali berdasar penafsiran dan interpretasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Menyusun kisah sejarah dari suatu masyarakat, bangsa, dan
negara tidaklah gampang karena jejak-jejak sejarah yang ditinggalkannya tidak sedikit. Oleh
karena itu, dalam penyusunannya memerlukan penelaahan yang sangat jeli dan bijaksana
serta verifikatif sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penyusunan sejarah
sebagai kisah, para sejarawan menggunakan dasar jejak-jejak yang ditinggalkan oleh
sejarah sebagai peristiwa. Jejak-jejak sejarah yang berisi kehidupan rangkaian peristiwa
atau kejadian dalam lingkup kehidupan manusia menjadi sumber penting dalam penulisan
kisah sejarah.
3. Sejarah sebagai ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu sebab adalah pengetahuan masa lampau yang
disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran
tentang peristiwa masa lampau. Menurut C.E. Berry, sejarah adalah suatu ilmu
pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. Adapun menurut York Powell, sejarah bukanlah
hanya sekadar suatu cerita indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi adalah cabang
ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan harus
dibuktikan secara keilmuan dengan menggunakan metode-metode dan bermacam-macam standar
ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Kebenaran itu dapat dibuktikan dari dokumen
yang sudah diuji sehingga dapat dipercaya sebagai suatu fakta sejarah. Sejarah dianggap
sebagai ilmu sebab sejarah mempunyai syarat-syarat ilmu, antara lain ada masalah yang
menjadi objek, ada metode, tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran yang
rasional, dan kebenaran bersifat objektif.
Jika melihat hal itu, sejarah sebagai ilmu dapat memenuhinya, dikarenakan:
a. objek kajian sejarah ialah kejadian-
kejadian di masa lalu yang merupakan
sebab dan akibat;
b. adanya met ode sejarah yang
menghubungkan bukti-bukti sejarah;
c. kisah sejarah tersusun secara sistematis
dan kronologis;
d. kebenaran fakt a diperoleh dari
Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern, Planet Bumi
Gambar 1.2 Penemuan fakta atau jejak sejarah
penelitian sumber yang disusun secara
rasional dan kritik (penilaian) yang
sistematis;
e. fakta bersifat subjektif sebab tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang
berbeda. Kebenaran hanya "milik" peristiwa ini sendiri. Namun kebenaran fauna adalah
juga objektif, maksudnya kebenaran wajib diakui oleh intersubjektivitas atau diakui
oleh banyak sejarawan dan masyarakat luas.
Hakikat Ruang Lingkup Ilmu Sejarah
5
4. Sejarah sebagai seni
Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah George Macauly Travelyan. Ia
menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena
memerlukan imajinasi dan seni. Menulis sejarah adalah seni, filsafat, polemik, dan
dapat sebagai propaganda. Sejarawan abad 19 bernama Comte, Spencer, dan Mill
menyebutkan bahwa metode dan sikap ilmiah pengetahuan alam dapat digunakan untuk
mempelajari sejarah, tanpa memerlukan modifikasi lebih lanjut. Namun menurut Dithley,
seorang filsuf modern, menyatakan bahwa hal itu adalah tidak benar, sebab sifat
alami dari pengetahuan alam adalah sesuatu yang selalu nyata dan terlihat, sehingga
sejarah yang bersifat abstrak tidak gampang menganalisisnya. Oleh sebab itu, sejarah adalah
pengetahuan mengenai rasa. Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif
mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut
George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah wajib menggunakan bahasa
yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya gampang dimengerti. Dengan demikian,
diperlukan seni dalam penulisan sejarah sehingga tercipta suatu peristiwa sejarah yang
dapat dipelajari secara urut, lengkap, menarik, dan tidak membosankan. Oleh sebab itu,
seorang sejarawan wajib bersedia menjadi ahli seni untuk menghidupkan kembali kisah
kehidupan di masa lalu, masa sekarang, dan yang akan datang. Dengan demikian selain
elemen ilmiah sejarah juga mengandung elemen seni.
Diskusi
Ambilah buku 30 Tahun Indonesia Merdeka, buku pelajaran sejarah, buku autobiografi tokoh,
dan novel berlatar sejarah. Bersama teman kelompok, diskusikan mana buku yang menunjukkan
ciri penyusunan sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai ilmu, dan
sejarah sebagai seni. Tuliskan ciri yang Anda temukan pada kertas dan kumpulkan pada guru!

Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.